Pembelajaran Representatif dan Komprehensif: Ini Testimoni Mahasiswa Fakultas Kedokteran UM

30 – Jun – 2024, 13:01

JATIMTIMES – Meski merupakan fakultas baru, namun pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang (FK UM) sangatlah representatif dan komprehensif. Kurikulum dan metode pembelajaran yang ada telah disusun sedemikian rupa dengan tetap mengikuti perkembangan keilmuan terbaru dan tetap mengacu pada keunggulan dalam bidang kedokteran olahraga.

Ahmadafi Septa Prasetya, mahasiswa dari Prodi Kedokteran mengatakan, sistem pembelajaran di FK UM menggunakan Sistem Blok. Sitem Blok sendiri berbeda dengan sistem satuan kredit semester (SKS).

“Dalam pembelajaran, mahasiswa diajarkan secara per materi. Misalnya untuk pengantar kedokteran, maka fokus membahas tentang materi pengantar kedokteran, misal Kardiovaskular, fokus membahas jantung,” jelasnya.

Placeholder

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang (Igoy/MalangTimes)

Dosen pengajar di FK UM tentunya juga merupakan dosen berpengalaman dalam bidangnya. Sehingga materi yang disampaikan memang masuk atau releate dengan keilmuan kedokteran.

Penyampaian dosen dalam materi pun mudah dipahami. Dosen FK UM bukan hanya menjadi instruktur, namun juga menjadi fasilitator yang terus memberikan arahan dan bimbingan kepada para mahasiswa, termasuk juga melibatkan mahasiswa dalam penelitian.

We

“Dalam pembelajaran, di sini fasilitasnya juga cukup memadai. Lingkungan menunjang pembelajaran dan membuat belajar mahasiswa nyaman,” ujarnya.

Apalagi, FK UM memiliki visi dan misi yang terstruktur dengan baik dan berkomitmen dalam mencetak lulusan yang unggul. Maka, masuk di FK UM menjadi sebuah pilihan yang tepat. 

“Jadi tidak usah ragu bergabung dengan FK UM,” katanya.

Arif, mahasiswa Prodi Kedokteran lainnya menambahkan, bahw FK UM memang memiliki keunggulan Bidang Kedokteran Olahraga. Untuk itu, pembelajaran di FK UM ditunjang dengan berbagai macam fasilitas, seperti halnya laboratorium ruang konseling, CBT center, toilet, mushola, perpustakaan dan ruang belajar yang nyaman. “Maka ini sangat mendukung sekali,” tambahnya.

Adapun fasilitas laboratorium  antara lain, Lab Anatomi Kering, Lab Anatomi Basah, Lab Histologi – Patologi Anatomi, Lab Biokimia – Patologi Klinik, Lab Parasitologi – Mikrobiologi, Lab Biomolekuler – Farmakologi, Lab Keperawatan Dasar, Lab Keperawatan Medikal Bedah, Lab Keperawatan Gawat Darurat,

Berikutnya, Lab Keperawatan Anak, Lab Keperawatan Maternitas, Lab Keperawatan Jiwa, Lab Keperawatan Komunitas, Keluarga, dan Gerontik, Lab keterampilan dasar praktik kebidanan, Lab antenatal care, Lab intranatal care, Lab postnatal care, Lab balita dan anak pra sekolah.

Kemudian, Lab KB dan kespro, Lab gawat darurat maternal dan neonatal, Lab konseling, Lab pendidikan kesehatan, Lab kebidanan komunitas, Lab Computer Based Test (CBT), Ruang Clinical Skill Lab (CSL), Ruang Tutorial.

Rosalie Aurelia, mahasiswa Prodi Kedokteran lainnya, juga mengatakan hal yang senada. Bahwa banyak menempuh studi di FK UM didukung dengan banyak fasilitas yang lengkap, termasuk juga dengan tenaga pengajar atau dosen yang berkompeten dan berpengalaman.

“Kami mendapatkan banyak pengalaman baik di sini, mulai wawasan yang luas tentang medis dan berbagai macam wawasan lain. Ini tentunya akan mendukung kami ketika sudah lulus nantinya,” tambahnya.

Dari laman resminya, https://fk.um.ac.id/departemen-kedokteran/s1-kedokteran/  model kurikulum yang diterapkan Program Studi (Prodi) Kedokteran menerapkan kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum ini disusun dalam memfasilitasi mahasiswa untuk memperoleh capaian pembelajaran dalam sebuah penguasaan kompetensi.

Lebih dari itu, pendekatan SPICES diterapkan Prodi Kedokteran UM. SPICES dari Student centered, Problem-based, IntegratedCommunity oriented, Elective/Early ExposureSystematic.

Wt

Lebih detail, bahwa disini Student Centered adalah model pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa. Artinya, mahasiswa berpartisipasi secara aktif dalam setiap aktivitas pembelajaran. Dalam hal ini, dosen berperan sebagai instruktur sekaligus fasilitator yang memberikan arahan atau bimbingan kepada mahasiswa guna mencapai target pembelajaran.

Kemudian pendekatan Problem-based. Pendekatan ini menghadapkan mahasiswa pada sebuah masalah. Dengan ini, maka mahasiswa akan melakukan pembahasan  permasalahan dalam skenario untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Pembelajaran berbasis masalah dapat memfasilitasi mahasiswa untuk memahami berbagai materi secara kontekstual dan memecahkan permasalahan secara terstruktur dan berbasis bukti ilmiah.

Kemudian, dengan pendekatan Integrated. Prinsip pembelajaran integratif ini, dapat memfasilitasi mahasiswa untuk mempelajari materi secara bertahap dari yang simple menuju kompleks, dan mengintegrasikan antara teori dan praktik.

Pembelajaran ini bersifat integratif baik secara horizontal dan vertikal. Integrasi horizontal, pembelajaran mengintegrasikan dengan blok lain, namun tetap pada fase pendidikan yang sama.  Sementara, integrasi vertikal adalah, integrasi yang terjadi antar fase pendidikan yang berbeda maupun antar tahapan akademik dan profesi.

Berikutnya, adalah Community oriented. Pembelajaran ini adalah berbasis pada komunitas. Pendekatan ini, mahasiswa akan mempelajari tata laksana problem kesehatan yang terjadi dalam komunitas.

Dalam hal ini, experential learning. Mahasiswa dilibatkan langsung dalam penelitian dilapangan untuk melakukan mengobservasi, menganalisis, merencanakan, melakukan tatalaksana terhadap permasalahan yang ada di komunitas. Dengan begitu, hal ini akan memberikan wawasan yang menjadi bekal dalam menghadapi problem pada dunia kerja.

Prinsip pembelajaran Elective/early exposure, mendorong dalam memberikan efektivitas pembelajaran.  Mahasiswa akan difasilitasi dalam menetapkan blok tertentu yang dapat dipilih sesuai dengan minat dan kemampuannya. Paparan detail tentang kasus klinis akan didapat mahasiswa sejak awal pendidikan, seperti halnya pembelajaran tentang kedokteran olaharaga yang menjadi keunggulan FK UM.

Terakhir adalah Systematic. Prinsip ini mendorong dan membantu mahasiswa dalam pemahaman materi secara utuh. Pembelajaran yang diberikan FK UM telah disusun secara sistematis dan terstruktur. Hal ini dikemas dalam rancangan pembelajaran yang selaras antara tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran, dan penilaian. 

Beban belajar mahasiswa dan capaian pembelajaran lulusan pada Prodi Kedokteran, kemudian dituangkan ke dalam Rancangan Pembelajaran dan Modul Pembelajaran untuk setiap mata kuliah dan blok disetarakan dengan SKS. Beban SKS disusun ke dalam struktur kurikulum tahap akademik dan profesi dengan berbagai beban materi.

Beban belajar mahasiswa, dituangkan ke dalam peta kurikulum Prodi Kedokteran yang berjalan secara linear pada tahapan akademik dan profesi, terdiri dari fase pembelajaran yaitu: Fase 1 Pengenalan Pendidikan Kedokteran, Fase 2 Penguasan Ilmu Dasar Kedokteran, Fase 3 Penguasaan Masalah Kesehatan Individu, Fase 4 Penguasaan Masalah Kesehatan Khusus dan Komunitas, dan Fase 5 Aplikasi Ilmu Kedokteran dalam Penanganan Masalah Kesehatan.

Sumber|https://jatimtimes.com/baca/315348/20240630/010100/pembelajaran-representatif-dan-komprehensif-ini-testimoni-mahasiswa-fakultas-kedokteran-um