Pembelajaran Daring, yang Belajar Orangtuanya

Malang – Nusantara Power Grid atau jalur ekspresi kelistrikan. Digagas agar dapat menjangkau keseluruhan kebutuhan listrik. Juga memecahkan kesulitan pemadaman listrik. Karena ada pasokan dari pembangkit lain.

“Saat ini kebutuhan listrik menjadi sangat penting,” tandas Prof Arif Nur Afandi. Ini disampaikan dalam pidato ilmiahnya.

“Saya membayangkan, di Indonesia ada jaringan kelistrikan yang mengatasi masalah pemadaman. Karena listriknya habis, maka bisa dibantu melalui proses back bun sehingga dapat dipasok dan disinilah regulasi berperan,” dari Sumatra bisa ke Kalimantan.

EMPAT GUBES: Prof Andoko, Prof Purnomo, Prof Arif Nur Affandi dan Prof Dr Ir Syaad Patmanthara. Keempatnya dari Fakultas Teknik UM . (Foto: Istimewa)

Dari Kalimantan bisa ke Sulawesi dan seterusnya. Sampai ke penghujung nusantara. Power Grid, intinya, semua jaringan ke jaringan yang dibangun memiliki hubungan. Saling berkaitan. Jika program tersebut terlaksana, minimal tidak akan kesulitan pasokan listrik.

Prof Arif Nur Affandi ST MT Phd, salah satu guru besar UM (Universitas Negeri Malang). Dikukuhkan bersama 3 guru besar lainnya. Kamis 19 November 2020 di Graha Cakrawala. Adalah: Prof Dr Andoko ST MT, Prof Dr Purnomo ST MPd dan Prof Dr Ir Syaad Patmanthara MPd. Mereka dari Fakultas Teknik UM. Pengukuhan dilakukan dengan protokoler kesehatan dan melalui daring.

Prof Purnomo menyampaikan pidato ilmiahnya: Analisis Permintaan dan Persedian Guru SMK Khususnya Guru Bidang Produktif. Ia memulai tahun 2015-2017. Obyek penelitiannya di beberapa lokasi.

Salah satunya, SMK Singosari. Terkait pemerataan guru, Purnomo menyatakan: Sejak 2016, SMA sederajat kewenangannya di provinsi. Sehingga tidak akan terjadi kekurangan guru.

“Karena itu, LPTK diberi tanggungjawab mempersiapkan tenaga guru. Beberapa komponen dasar perhitungan persediaan guru yang harus dievaluasi. Dalam pemenuhan tenaga guru,” tandasnya.

Sementara itu Prof Dr Andoko menekankan unsur Fatigue Failure. Pidato ilmiahnya, Fatigue Failure merupakan Penyebab Utama Kegagalan Material pada Konstruksi“. Penelitiannya, fokus usia dari mesin maupun material.

Terahir Prof Syaad Patmanthara. Ia menekankan pentingnya Medsos Berpotensi Meningkatkan Technical dan Employability Skill Siswa SMK. Terlenih pada masa pandemi seperti ini.

“Mau tidak mau, seluruh dunia seketika mengubah pola pembelajaran. Menjadi pembelajaran daring. Pasti sangat bergantung pada tehnologi Informasi,” ungkapnya.

Namun pembelajaran seperti ini, timbul kebosanan. Kejenuhan pembelajaran daring ini, banyak yang belajar bukan muridnya lagi. Tapi orangtuanya. “Karena itu, perlu inovasi dengan memanfaatkan yang tengah trend di medsos atau konten. Seperti halnya youtube,  game atau Tik Tok dalam pembelajaran ini,” imbuhnya.

Karena itulah, model konseptual online learning untuk meningkatkan technical dan skill. “Ada tiga terpenting dalam konsep tersebut. Blanded Learning, Web-Based  Learning, Game -Based Learning dan Social Media – Based Learning,” jelasnya. (roz/jan) 

Sumber| http://malang-post.com/2020/11/21/pembelajaran-daring-yang-belajar-orangtuanya/