Pelatihan Pembuatan Mikroorganisme Lokal dengan Bahan Baku Pisang sebagai Pupuk Organik di Desa Sumberejo oleh Mahasiswa KKN MBKM UM

17 Januari 2022   06:18 Diperbarui: 17 Januari 2022   06:23 57 1 0

Desa Sumberejo Kecamatan Gedangan terdiri dari 6 Dusun, yaitu Dusun Krajan, Dusun Tlekung, Dusun Dokosari, Dusun Sumberwangi, Dusun Sumbersari, dan Dusun Mulyosari dengan total total jumlah kepala keluarga sebanyak 3.498. Mata pencaharian pokok penduduk Desa Sumberejo antara lain yaitu Petani, Buruh Tani, Pegawai Negeri Sipil, Dokter Swasta, Perawat Swasta, dan Bidan Swasta. Dari berbagai jenis pekerjaan tersebut pekerjaan Petani lah yang paling dominan yaitu sebanyak 1.799 orang laki-laki dan 1.981 orang perempuan. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan dengan pekerjaan dominan kedua yaitu Pegawai Negeri Sipil dengan total 58 orang laki-laki dan 42 orang perempuan. Dengan demikian, Mahasiswa KKN MBKM UM merencanakan dan menjalankan program yang nantinya dapat bermanfaat untuk para petani. 

Desa Sumberejo saat ini dikenal memiliki sumberdaya lokal pohon pisang yang melimpah. Seperti yang kita ketahui bersama pohon pisang adalah pohon yang hanya berbuah satu kali. Pohon pisang yang sudah berbuah nantinya akan menjadi limbah. Sejauh ini Desa Sumberejo memanfaatkan limbah pohon pisang hanya daun pisangnya saja sedangkan batang dan bonggolnya tidak. Selain itu, para petani dalam mengusahakan lahan pertanian selalu tergantung pada pemakaian pupuk kimia. 

Oleh karena itu, dalam menangani hal tersebut Mahasiswa KKN MBKM UM melakukan kegiatan pengabdian berupa sosialisasi dan pelatihan dengan memanfaatkan bonggol pisang sebagai bahan dalam pembuatan MOL. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 27 november 2021. Diikuti oleh para petani beserta buruh tani dan didampingi oleh kepala Dusun Mulyosari. Peserta yang mengikuti pelatihan MOL tidak hanya dari kalangan petani sepuh saja. Ada juga petani dari golongan usia muda. Selain itu juga diikuti oleh wanita tani yang kisaran usianya masih tergolong muda. Kegiatan tersebut dilakukan demi tercapainya pertanian yang berkelanjutan.

MOL (Mikroorganisme lokal) adalah mikroorganisme yang terbuat dari bahan-bahan alami sebagai medium berkembangnya mikroorganisme yang berguna untuk mempercepat penghancuran bahan organik. Keunggulan MOL antara lain, mengandung bermacam-macam unsur organik dan mikroba yang bermanfaat bagi tanaman, mudah dibuat, bahan bakunya mudah didapat dan mudah dalam aplikasinya.

Penggunaan MOL terbukti mampu memperbaiki kualitas tanah dan tanaman. Mikroorganisme lokal sangat banyak macamnya tergantung bahan baku yang digunakan, salah satunya adalah bonggol pisang. Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan MOL bonggol diantaranya:

Alat:

Golok atau pisau

Ember 20-25 liter

Alat Penumbuk

Bahan:

5 Kg bonggol pisang

1 Kg gula merah atau tetes tebu

10 liter air cucian beras atau 1 Kg Tepung beras

Cara pembuatan MOL bonggol pisang:

Masukan air cucian beras ke dalam ember.

Bersihkan bonggol pisang, kemudian potong dan tumbuk hingga halus. Kemudian masukkan bonggol pisang yang telah dihaluskan ke dalam ember.

Didihkan air secukupnya untuk mencairkan gula merah lalu tunggu hingga dingin.Kemudian masukkan gula merah yang telah dicairkan ke dalam ember yang telah berisi air cucian beras dan bonggol pisang.

Aduk sampai rata semua bahan (air cucian beras, bonggol pisang, dan gula merah).

Tutup rapat ember yang telah berisi bahan-bahan dan fermentasikan selama kurang lebih 14 hari.

Lakukan pemantauan dengan cara membuka tutup ember setiap 2 hari sekali atau bila ember terlihat mengembung karena proses fermentasi.

Aplikasi MOL bonggol pisang:

Membuat pupuk kompos

Campurkan air dan larutan MOL bonggol pisang dengan perbandingan 5:1 .

Tambahkan 100 gram gula merah, kemudian cairkan dengan air.

Campurkan larutan MOL yang telah dicampurkan air dengan gula merah yang telah dicairkan

Tuang Campuran bahan yang telah disiapkan sebelumnya ke bahan-bahan yang akan di komposkan.

Pengomposan langsung di lahan

Sebarkan pupuk kompos di media tanam yang telah disiapkan dan aduk secara merata.

Buat larutan yang akan disemprotkan dengan takaran 250ml MOL untuk 3 liter air.

Diamkan lahan selama 7-14 hari sebelum ditanami Kembali

Penyemprotan tanaman

Campurkan larutan MOL dan air dengan perbandingan 1:100

Semprotkan secara merata ke seluruh bagian tanaman terutama di bawah permukaan daun.

Lakukan penyemprotan 1-2 kali seminggu.

Sumber| https://www.kompasiana.com/dila67334/61e4a7ab06310e0966164656/pelatihan-pembuatan-mikroorganisme-lokal-dengan-bahan-baku-pisang-sebagai-pupuk-organik-di-desa-sumberejo-gedangan-kabupaten-malang-oleh-mahasiswa-kkn-mbkm-um?page=all