Peduli Difabel, Mahasiswa Universitas Negeri Malang Dirikan UKM Gempita

Peduli Difabel, Mahasiswa Universitas Negeri Malang Dirikan UKM Gempita

Relawan UKM Gerakan Mahasiswa Peduli Inklusi dan Disabilitas (Gempita) Universitas Negeri Malang (UM) mempersiapkan acara launching UKM di Sasana Krida, Rabu (11/4/2018).

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) membuat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Gerakan Mahasiswa Peduli Inklusi dan Disabilitas (Gempita).

UKM sebagai bentuk kepedulian kepada mahasiswa penyandang disabilitas ini berdiri pada tahun 2018.

“Sebelum menjadi UKM, kegiataannya di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dengan menjadi unit aktifitas.”

“Kami pernah mengajukan jadi UKM pada 2015, namun masih belum memadai.”

“Akhirnya menjadi unit dulu di fakultas pada 2016,” jelas Mayudi Radiansyah, Ketua Umum UKM Gempita kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (11/4/2018).

Pada kurun waktu 2016-2017 sudah memiliki relawan.

Sebab ada mahasiswa difabel di UM yang perlu bantuan, misalnya mobilitas ketika pindah, pendampingan saat kuliah, dan sebagainya.

Mahasiswa difabel tidak hanya di FIP, tetapi juga ada di fakultas lain.

Data terakhir ada sekitar 26 mahasiswa.

“Ketika menjadi unit aktifitas di fakultas dengan 27 relawan juga kuwalahan dalam pendampingan,” jelasnya.

Sebab relawan perlu waktu kosong untuk membantu, misalnya saat tidak kuliah.

“Kalau menjadi UKM, harapannya jumlah relawan semakin banyak tersebar di fakultas-fakultas,” papar mahasiswa semester 6 Pendidikan Luar Biasa UM ini.

Bahkan di kampus 2 UM di Jalan Ki Ageng Gribik Kota Malang, sudah ada dua relawan.

Untuk mengetahui mahasiswa dengan disabilitas, biasanya BEM fakultas mengajak bergabung saat ada kegiatan pengenalan kampus.

“Biasanya kami menyisir sendiri karena datanya kurang,” terangnya.

Relawan angkatan kedua 2017, Nafisa Nurani Aulia ikut jadi relawan karena simpati.

“Saya di Pendidikan Luar Biasa (PLB) merasa punya ilmunya.”

“Sehingga ilmunya  bias diaktulisasi, dan bisa mengabdi ke teman-teman disabilitas yang punya semangat kuliah,” papar Nafisa.

Meskipun temannya memiliki hambatan, namun masih semangat kuliahnya.

“Saya ingin menjadi bagian dari sukses mereka,” papar mahasiswi semester 6 ini.

Dia punya pengalaman mendampingi teman-temanya tuna rungu, tuna daksa, dan autis.

“Kalau tuna rungu, selain harus belajar bahasa isyarat juga pakai tulisan,” kata gadis berhijab ini.

Sumber dari: http://suryamalang.tribunnews.com/2018/04/11/peduli-difabel-mahasiswa-universitas-negeri-malang-dirikan-ukm-gempita?page=all

Leave a Reply

Your email address will not be published.