Ngalam Mbois: 4 Mahasiswa UM Sabet Emas dalam Lomba Esai Nasional di Bali

Senin, 24 Jun 2024 10:45 WIB

Malang – Empat mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) berhasil meraih medali emas di ajang Lomba Esai Tingkat Nasional (LETIN) 3 tahun 2024 yang digelar di Universitas Dhyana Pura X Nusantara Muda Bali.
Keempat Mahasiswa tersebut adalah Imam Wijayadi, mahasiswa S2 Pendidikan Biologi; Fitrah Amalia Salim, mahasiswa S2 Pendidikan Biologi; Muh. Wahyudi Jasman, mahasiswa S2 Pendidikan Biologi dan Ulfa Rizqi Putri, mahasiswa S2 Pendidikan Bahasa Indonesia.

“Mungkin banyak yang beranggapan bahwa mahasiswa Sekolah Pascasarjana sudah tidak memiliki ruang untuk berkarya dalam ajang perlombaan,” ujar Imam Wijaya, ketua tim lomba, Senin (24/6/2024).

“Namun, anggapan tersebut dapat kami patahkan, sehingga menjadi tekad dan inspirasi bagi kami untuk mengikuti perlombaan esai di Universitas Dhyana Pura Bali tanggal 4 sampai 5 Mei 2024 lalu,” sambungnya.

Bagi Imam dan anggota tim lain, alasan tersebut menjadi sebuah motivasi dalam mengikuti LETIN 3 untuk menuangkan ide-ide kreatif yang mereka miliki.

“Selagi ada peluang dan kesempatan, maka usaha akan terus kami curahkan,” tegas Imam.

Menurut Imam, tantangan terbesar menulis esai yaitu jarak komunikasi antaranggota tim yang jauh. Namun, tantangan tersebut tidak menjadi hambatan sedikit pun bagi Imam dan teman-temannya untuk berkarya.

Sebab, masalah komunikasi dapat diatasi dengan adanya kemauan untuk selalu menjalin komunikasi dan melakukan diskusi secara online sehingga esai tersebut dapat terwujud dan memperoleh juara.

“Saat pengumuman dan mendapat gold medal, kami sangat senang sekali. Mengingat, yang mengikuti lomba di bidang pendidikan ini banyak dari kampus pendidikan ternama,” tuturnya.

Mereka membuat karya esai berjudul ‘Melangkah Menuju Masa Depan Berliterasi dengan MentorIn: Solusi Digital untuk Generasi Muda Indonesia’. Karya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas literasi.

Judul tersebut diangkat berdasarkan angka literasi di Indonesia yang masih rendah. Data ini dirilis oleh Program for International Student Assesment (PISA). Sehingga, Imam dan anggota timnya mengembangkan sebuah platform aplikasi dan website bernama ‘MentorIn’.

Aplikasi MentorIn ini dapat membantu pengguna untuk membuat karya tulis ilmiah maupun non ilmiah. Dalam aplikasi ini, pengguna juga dapat berkonsultasi dengan para ahli yang telah tergabung dalam MentorIn.

Aplikasi MentorIn juga akan memberikan tanggapan terkait dengan tulisan yang telah dibuat oleh pengguna, apakah dapat memenuhi indikator penilaian karya untuk dapat dipublikasikan kepada masyarakat atau tidak.

Selain itu, MentorIn juga dapat memastikan bahwa karya yang dihasilkan oleh pengguna tersebut otentik yang berasal dari gagasan pengguna, bukan sekadar salinan dari karya yang sudah ada.

Aplikasi MentorIn ini dapat digunakan oleh kalangan pelajar maupun pendidik di sekolah untuk mengembangkan skill kepenulisan.

Aplikasi ini menghubungkan siswa yang memiliki kesulitan dalam membuat tulisan atau tugas seperti esai, laporan praktikum, makalah, proposal, puisi, prosa fiksi, dan lain-lain dengan mentor panel ahli sesuai dengan bidangnya.

Tak hanya itu, aplikasi MentorIn ini mampu membantu siswa untuk mengatasi kesulitan dalam mengerjakan tugas kepenulisan, baik ilmiah maupun non-ilmiah.

Siswa akan diberikan tanggapan oleh MentorIn mengenai tugas yang telah mereka tulis. Tanggapan tersebut akan terus dilakukan oleh MentorIn sampai tulisan siswa tersebut memenuhi indikator penilaian karya.

Dengan aplikasi ini, dapat melatih kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa serta guru akan terbantu untuk mengoreksi tugas kepenulisan yang telah dikerjakan oleh siswa tersebut.

Baca juga:
Ngalam Mbois: Arek Kota Batu Geluti Slalom gegara Terinspirasi Film
MentorIn akan menjadi wadah untuk siswa dari berbagai sekolah di penjuru Nusantara agar dapat mengasah produktivitas menulis dan memiliki karya yang mampu dibanggakan.

Karya tersebut dibukukan dan diunggah ke laman digital agar bisa diapresiasi secara luas kepada semua khalayak. MentorIn akan memberikan pendampingan secara penuh kepada para siswa sehingga mereka memiliki kemampuan dan kepercayaan diri yang tinggi untuk menghasilkan karya original, bukan sekadar saduran atau tempelan dari karya lainnya..

Selain itu, gagasan visioner pembuatan aplikasi ini memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan literasi dan juga ikut dalam mensukseskan cita-cita Sustainable Development Goals (SDGs) terutama dalam bidang pendidikan.

“Melalui lomba esai ini tentunya banyak sekali hal positif yang kami pelajari dan dapatkan, seperti melatih dan mengasah skill kami dalam menulis gagasan kreatif, selain itu juga kami mendapatkan pengalaman untuk mempresentasikan esai di Bali yang dinilai oleh juri berkompeten dalam bidang pendidikan, tentunya kami merasa bangga dengan membawa almamater UM,” ucap Imam.

⁠Imam bersama timnya menyampaikan harapan kepada para pembaca, semoga esai yang telah digagas ini mampu memberikan manfaat kepada pembaca untuk ikut meningkatkan literasi anak Indonesia.

Ke depannya, semoga dari para pembaca memiliki keinginan bekerja sama dengan timnya untuk mengembangkan aplikasi yang telah dibuat.

“Tentu saja kami tidak akan pernah bosan dan tidak akan berhenti dalam berkarya melalui sebuah tulisan, karena kami percaya bahwa fosil terbaik dari manusia ialah tulisan yang memiliki kebermanfaatan,” kata Imam Wijaya.

Imam juga turut menyampaikan harapannya secara pribadi kepada UM. “Harapannya yaitu semoga UM selalu mendukung dan mewadahi mahasiswa dalam mengembangkan bakat dan minat khususnya melalui kompetisi. Jaya selalu untuk UM,” pungkasnya.

Sumber|https://www.detik.com/jatim/jatim-moncer/d-7405286/ngalam-mbois-4-mahasiswa-um-sabet-emas-dalam-lomba-esai-nasional-di-bali.