Merawat Desa ala Film Anak Punk
Merawat Cinta Desa
Download Surya 3 Agustus 2018..
Menikmati malam minggu dengan baca buku di pelataran Taman Kota Pasuruan, merupakan hal yang sudah biasa dilakukan Perpustakaan Jalanan Wahana Baca. Sabtu (7/7/2018) wahana baca tampak absen dari rutinitasnya di Taman Kota. Usut punya usut, ternyata perpustakaan ini sedang melakukan kegiatan di tempat lain.
Kegiatan yang mereka lakukan adalah Nobar dan Gelar Karya Visual di DiKanteen DiKafe yang terletak di Jalan Sunan Ampel 181 Kota Pasuruan. Acara yang diselenggarakan secara gotong-royong berbagai komunitas itu menarik. Ada berbagai agenda, acara dimulai sore hingga malam.
“Memang kami sengaja mulai sejak sore karena banyak agendanya, mulai dari belajar bareng seni cukil kayu, stensil baju, penampilan akustik, dan nobar film Punk Masuk Desa,” ujar Ilham Afrizal, koordinator acara.
Ia menambahkan, semua agenda dilakukan untuk meraih antusiasme mayarakat. Lebih uniknya lagi, acara ini tidak dipungut biaya, namun disediakan kotak donasi bagi yang ingin berdonasi. Selanjutnya seluruh dana akan disalurkan melalui rumah Literasi Indonesia.
Acara utama yang dinanti-nanti yaitu nobar film Punk Masuk Desa mampu mencuri perhatian warga. Orang tua, remaja, hingga anak-anak ikut menonton.
Nobar yang diikuti dengan diskusi di ujung acara mendapatkan apresiasi para penonton. Fajar, salah satu penonton mengaku tergugah hatinya untuk memberikan sumbangsihnya bagi Kota Pasuruan setelah menonton.
“Saya melihat punk’>anak punk dalam film itu berusaha menghadirkan perubahan-perubahan menajubkan bagi desanya. Malu rasanya kalau tidak melakukan perubahan juga,” katanya.
Penonton lainnya, Imam Bayu dengan bersemangat mengatakan, akan meniru apa yang dilakukan anak dalam film. “Merawat cinta terhadap desa dan kota adalah kewajiban. Tidak peduli statusnya apa, semua harus menjaga kampung halaman. Kesampingkan dulu urusan pribadi,” ujarnya.
Ia juga berharap inovasi-inovasi edukasi untuk masyarakat seperti nobar ini terus berlanjut. Pendidikan tidak melulu harus di dalam kelas karena perubahan bisa dilakukan di mana saja.
Ugik Endarto Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang endartougik@gmail.com
Sumber dari: http://surabaya.tribunnews.com/2018/08/02/merawat-desa-ala-film-anak-punk