Mahfud MD Sebut Ada Presiden Cari-Cari Cara Perpanjang Kekuasaan, Siapa Dia?
TIMES JAKARTA, JAKARTA – Dalam Forum Group Discussion (FGD) bertajuk Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara dan Pendidikan yang digelar oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Universitas Negeri Malang (UM) pada Senin (2/9/2024), Prof. Mahfud MD mengangkat isu etika dalam kepemimpinan. Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi ini menyoroti perbedaan mencolok antara pemimpin yang menjunjung tinggi etika dan mereka yang mencari cara untuk memperpanjang masa jabatannya.
Prof. Mahfud menyebutkan, ada presiden yang secara aktif mencari-cari cara untuk memperpanjang masa jabatannya. Dalam diskusinya, ia menggarisbawahi etika sebagai prinsip penting yang seharusnya tidak hanya didasarkan pada kewajiban hukum.
“Bagi saya sederhana, melakukan kebaikan bukan karena kewajiban hukum,” ungkap Prof. Mahfud.
Sebagai contoh positif, Prof. Mahfud mengapresiasi mantan Presiden RI, Bacharuddin Jusuf Habibie. Ia menilai Habibie sebagai sosok pemimpin dengan etika tinggi.
“Mari kita lihat, pak Habibie melakukan kebaikan bukan karena hukum. Misalnya, saat beliau terpilih sebagai presiden menggantikan Pak Soeharto, apa yang diumumkan pertama? Saya akan memerintah sebentar karena tahun depan akan mengadakan pemilu,” ucap Prof. Mahfud sambil mengutip pernyataan BJ Habibie.
Meskipun menurut hukum Habibie berhak menjabat presiden selama lima tahun hingga 2003, Habibie memilih untuk hanya mengantarkan pemilu.
“Pak Habibie bisa jadi presiden selama 5 tahun, tapi dia memilih hanya mengantarkan pemilu karena etika. Dia merasa menggantikan pemerintah yang dianggap rusak dan hanya ingin memberikan kesempatan untuk pemilu,” jelas Prof. Mahfud.
Setelah laporan pertanggungjawaban sebagai Presiden ditolak oleh MPR, Habibie juga memutuskan untuk tidak mencalonkan diri lagi.
“Dia (Habibie) menyatakan saya tidak mau menjadi calon presiden karena pertanggungjawaban saya ditolak,” tuturnya.
Prof. Mahfud kemudian membandingkan sikap Habibie dengan mantan Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, yang menurutnya merupakan contoh negatif.
“Sebaliknya, ada presiden lain yang mencari-cari akal untuk memperpanjang jabatan. Ini adalah Robert Mugabe. Di Zimbabwe, ia menjadi Perdana Menteri dan mengubah Undang-Undang Dasar menjadi sistem presidensil untuk menjadi Presiden pertama,” kata Prof. Mahfud.
Ia menilai tindakan Mugabe, yang mengubah aturan untuk kepentingan pribadinya dan menang pemilu secara curang, sebagai sebuah contoh ketidaketisan dalam kepemimpinan.
“Mugabe mengubah konstitusi dan memenangkan pemilu dengan cara yang licik, hingga akhirnya diusir oleh rakyatnya. Bandingkan dengan sikap Pak Habibie yang mengedepankan etika,” pungkas Prof. Mahfud.(*)
Sumber|https://jakarta.times.co.id/news/berita/xrzontnsp2/Mahfud-MD-Sebut-Ada-Presiden-Cari-Cari-Cara-Perpanjang-Kekuasaan-Siapa-Dia