Mahasiswa Perlu Pembiayaan Usaha Rintisan Dari Kampus

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Binar, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (UM) menyatakan perlu bagi mahasiswa yang memiliki usaha rintisan mendapat pembiayaan dari kampus.

Seperti lewat Program Wirausaha Mahasiswa (PWM) UM.

“Bagi usaha rintisan mahasiswa kan sulit jika mendapatkan pembiayaan dari pihak lain.”

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati/Deka Trikusuma, mahasiswa FE Universitas Negeri Malang (UM) dengan usaha hijabnya . Kertas labelnya dipakai sebagai syiar berisi kutipan-kutipan yang bisa dimanfaatkan jadi pembatas buku, Selasa (8/5/2019).

“Kalau di kampus ada sangat bermanfaat buat mahasiswa,” jelas Binar kepada SURYAMALANG.COM di sela Entrepreneur Day di Central Park Graca UM, Selasa (8/4/2019).

Dia dan dua teman sefakultasnya membuat usaha rintisan kerajinan dari kain nusantara.

Hasilnya antara lain gelang, kalung, dompet dll.

Untuk sementara masih memanfaatkan kain batik dan tenun.

Dia memilih usaha ini karena melihat kain tradisional kurang dilirik anak muda.

Identiknya untuk kondangan atau hanya buat pakaian tradisionalnya.

Padahal bisa dimanfaatkan untuk lainnya, seperti gelang yang dijual Rp 10.000 per biji.

Tapi saat dijual di pameran dibanderol dengan harga mahasiswa Rp 7000 per biji.

Karena mereka sambil kuliah, dia memperkerjakan orang lain untuk membantu membuat produknya.

Sedang Deka Trikusuma, mahasiswa semester 6 Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UM membuat usaha jual hijab.

Kemasan kertasnya terkesan premium. Ternyata ia ada alasannya.

“Ini sebagai syiar juga. Di kertas kemasan ada quote-quote.”

“Kalau sudah tak terpakai, kertasnya bisa jadi pembatas kertas setelah dipotong,” jelas Deka kepada SURYAMALANG.COM.

Harga hijabnya untuk pashmina dijual Rp 32.500. Sedang yang untuk reseller dijual Rp 30.000.

Katanya ia sudah usaha selama lima bulan dengan tempat produksi di Mojokerto, rumah tinggalnya.

Untuk ikut PWM UM, syaratnya antara lain sudah punya usaha rintisan dulu.

Dari event ini, mahasiswa berkompetisi untuk ke tingkat nasional di KBMI (Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia) yang diselenggarakan Kemenristekdikti setiap tahunnya.

Wirausaha yang dijual mahasiswa beragam, termasuk kuliner.