Kukuhkan 5 Guru Besar Baru, Universitas Negeri Malang Kini Miliki 136 Guru Besar

Malang (beritajatim.com) – Universitas Negeri Malang (UM) kembali mengukuhkan lima guru besar baru pada Rabu 6 September 2023. Kelima profesor yang dikukuhkan yaitu, Prof. Dr. Tri Kuncoro S.T M.Pd., Prof. Dr. Ibrohim, M.Si., Prof. Dr. Muslihati, S.Ag., M.Pd., Prof. Dr. Muntholib, S.Pd., M.Si., Prof. Dr. Hanik Mahliatussikah, S.Ag., M.Hum., dan.

Bawah: Kelima Guru besar baru UM, atas: Ketua Senat Akademik dan Rektor UM (Foto: Istimewa)

Bawah: Kelima Guru besar baru UM, atas: Ketua Senat Akademik dan Rektor UM (Foto: Istimewa)

Prosesi pengukuhan berlangsung di GKB A19 lantai 9 UM. Prof. Dr.Ir. Syaad Patmanthara , M.Pd., selaku Ketua komisi guru besar menyatakan bahwa UM saat ini memiliki 136 guru besar. Bulan depan direncanakan kembali mengukuhkan 5 guru besar (gubes).

Prof Tri Kuncoro dikukuhkan sebagai gubes bidang ilmu media pembelajaran pendidikan vokasional, teknik sipil dan teknik bangunan. Dia menyampaikan pidato pengukuhan berjudul ‘Peranan Mahasiswa Teknik Sipil dalam Menghadapi Society 5.0’.

Dalam pidatonya, Prof Kuncoro menjelaskan bahwa mahasiswa teknik sipil berperan sebagai agen perubahan yang kritis dan proaktif untuk menciptakan masa depan cerdas era Society 5.0. Kontribusinya dalam hal inovasi, penerapan teknologi cerdas, perencanaan yang berkelanjutan, dan partisipasi masyarakat.

“Inti dari mahasiswa teknik sipil kalau bangun gedung tidak hanya jadi. Bisa berfungsi untuk masyarakat luas dengan membuat bangunan yang berfungsi besar karena ke depan lahan makin terbatas,” tuturnya.

“Mari bersama memperjuangkan keterhubungan infrastruktur sinergis, kesadaran lingkungan mendalam, dan partisipasi aktif masyarakat,” ungkap guru besar Fakultas Teknik UM inim

Sementara itu, Prof Ibrohim dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UM membahas ‘Pengembangan Keprofesian Guru Sains Melalui Komunitas Belajar dalam Mendukung Pendidikan Abad Ke-21’. Menurutnya, kompetensi dan keprofesionalan guru dikonsepkan dalam model tripartit yang melibatkan kolaborasi antara dosen LPTK, guru di sekolah, dan dinas pendidikan di daerah.

Ketiga pihak tersebut saling bahu membahu untuk menghasilkan guru profesional. Dengan pola belajar guru berbasis komunitas, guru dan dosen saling mendapat keuntungan.

“Guru mendapat pendampingan dari dosen. Keduanya bisa secara bersama mengembangkan teori pedagogik baru. Teori baru ini menjadi alat untuk menyiapkan calon guru di LPTK sesuai kebutuhan zaman,” ungkapnya kepada media , Selasa (5/9/2023).

Sementara itu, Prof Hanik Mahliatussikah dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Pembelajaran Sastra Arab pada Fakultas Sastra UM. Dia menyampaikan pidato berjudul ‘Pembelajaran Sastra Arab Berbasis Stilistika Teks Al-Qu’ran,’.

Kemudian, Prof. Muntholib dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu strategi pembelajaran Kimia FMIPA UM. Pidato pengukuhannya berjudul ‘Pembelajaran Sains Kimia Abad Ke-21’.

Terakhir, ada Prof. Muslihati sebagai guru bsar dalam bidang ilmu bimbingan dan konseling multibudaya pada Fakultas Ilmu Pendidikan UM. Pidatong membahas ‘Insersi Budaya Nusantara Dalam Layanan Bimbingan dan Konseling untuk Penguatan Identitas Diri Remaja Indonesia,’. (dan/kun)

sumber|https://beritajatim.com/pendidikan-kesehatan/kukuhkan-5-guru-besar-baru-universitas-negeri-malang-kini-miliki-136-guru-besar/