Keluar Zona Nyaman, Mahasiswa PGSD UM Ini Rintis Karir Dunia Edutech Lewat Program MSIB

 0 comment

HaiMalang.com – Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) menawarkan peluang berharga bagi mahasiswa yang ingin memperluas karir. Salah satu kisah inspiratif datang dari mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Malang (UM), Rizky Ayu Wachdani.

Mahasiswa PGSD UM ini rintis karir dunia edutech lewat program MSIB usai memilih keluar dari zona nyaman. Ia bertekad mengejar cita-citanya berkarir di industri Education and Technology yang kini tengah berkembang di Indonesia.

Dalam wawancara, Rizky mengungkapkan motivasinya mengikuti program MSIB adalah keinginan untuk menantang dirinya sendiri di luar rutinitas sebagai mahasiswa PGSD.

“Di lingkungan saya, magang di perusahaan belum terlalu umum. Namun, saya memiliki minat besar untuk berkarir di industri EduTech,” tuturnya.

Sebagai Learning Designer di Sekolah.mu, perusahaan penyedia platform edukasi dan karir milik PT. Semesta Integrasi Digital, Rizky bertanggung jawab mendesain pembelajaran untuk siswa PAUD dan SD.

Tugasnya mencakup penyusunan lesson plan, riset, pembuatan proyek kegiatan belajar, hingga penulisan laporan dampak bagi setiap siswa.

Fokus utamanya adalah bidang Science and Technology, di mana ia merancang capaian pembelajaran, membuat proyek Scratch Jr untuk PAUD, serta Scratch 3.0 untuk SD.

Mahasiswa PGSD UM Ini Rintis Karir Dunia Edutech Lewat Program MSIB

Meskipun awalnya merasa kesulitan dengan penggunaan Scratch, Rizky berhasil menguasai teknik tersebut setelah beberapa kali bimbingan dari mentor.

“Tantangan terbesar bagi saya adalah deskripsi pekerjaan yang masih asing. Saya belum familiar dengan coding menggunakan Scratch Jr dan Scratch 3.0. Namun, setelah beberapa kali meminta bantuan, saya menjadi lebih mahir,” jelasnya.

Pengalaman ini juga memberikan dampak positif bagi studi akademiknya. Ia mengaitkan tugas-tugas magang dengan topik skripsinya, yaitu pengembangan Game Edukasi Berbasis Scratch 3.0 untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD.

Selain itu, keterampilan yang diperolehnya selama magang, seperti komunikasi, public speaking, dan desain pembelajaran, membuka berbagai kesempatan baru, termasuk tawaran menjadi Asesor Program di perusahaan tersebut.

Peran mentor di perusahaan sangat penting dalam mengenalkan budaya kerja dan membangun hubungan antara peserta magang dengan pegawai. Selain itu, mentor juga menjadi sumber informasi dan pembimbing untuk segala hal yang masih belum dipahami terkait perusahaan.

Di akhir wawancara, Rizky berpesan kepada mahasiswa lain, khususnya yang berasal dari prodi pendidikan, untuk tidak takut mencoba dan berani keluar dari zona nyaman.

“Jangan takut mencoba. Awalnya, saya merasa minder dan khawatir, apakah ada perusahaan yang menerima mahasiswa pendidikan untuk magang. Namun, ternyata banyak sekali peluang yang bisa kami raih di luar sana,” ujarnya.

Mengikuti program MSIB tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga membuka pandangan yang lebih luas tentang berbagai peluang yang tersedia bagi mahasiswa pendidikan, sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua.

Sumber|https://haimalang.com/mahasiswa-pgsd-um-ini-rintis-karir-dunia-edutech-lewat-program-msib/