Inovasi MBKM UM dalam Pemetaan dan Potensi Desa secara Digital
12 Maret 2025 05:33
Malang, 12 Maret 2025 , Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan program WONOMAP (Wonorejo Mapping and Potency) sebagai langkah strategis dalam mendukung pembangunan desa berbasis data. Program ini bertujuan untuk membantu pemerintah desa dalam pemetaan wilayah serta mengidentifikasi potensi desa secara lebih akurat. Dalam program ini, mahasiswa KKN UM juga menambahkan kode QR (QR Code) yang terhubung langsung dengan website resmi Desa Wonorejo, sehingga masyarakat dan pihak terkait dapat mengakses informasi desa dengan lebih mudah dan praktis.
Anggota tim KKN MBKM, Alfigo Bintara Yudistira, menjelaskan bahwa selama ini data wilayah dan potensi Desa Wonorejo masih terbatas, sehingga pemerintah desa mengalami kendala dalam menyusun kebijakan berbasis informasi yang valid. Dengan adanya program WONOMAP, diharapkan Desa Wonorejo memiliki peta wilayah dan potensi desa yang lebih komprehensif, yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti perencanaan infrastruktur, pengembangan ekonomi, sektor pertanian, hingga sektor pariwisata.
Sebagai inovasi tambahan, tim KKN MBKM juga berkolaborasi dengan mahasiswa Teknik Sipil dan Informatika untuk mengembangkan peta digital yang dilengkapi dengan QR Code. Dengan memindai QR Code, pengguna akan diarahkan langsung ke website resmi Desa Wonorejo, di mana mereka dapat mengakses informasi terkini mengenai peta desa, potensi ekonomi, lokasi penting, serta program pembangunan yang sedang berjalan.
“Kami ingin memberikan solusi yang tidak hanya bermanfaat dalam jangka pendek, tetapi juga dapat digunakan oleh desa dalam jangka panjang. Dengan adanya QR Code yang terhubung ke website desa, masyarakat dan pemangku kepentingan dapat mengakses data dengan lebih mudah dan cepat,” ujar Alfigo Bintara Yudistira.
Program WONOMAP diawali dengan survei dan pendataan langsung ke lapangan, dilanjutkan dengan pengolahan data menggunakan sistem pemetaan digital, hingga akhirnya menghasilkan peta desa yang lengkap dan informatif. Dengan integrasi QR Code, peta yang dibuat tidak hanya bisa diakses dalam bentuk fisik tetapi juga secara digital melalui perangkat seluler atau komputer.
Kepala Desa Wonorejo, Samsul Hadi , menyambut baik inisiatif ini dan berharap program WONOMAP dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. “Kami sangat mengapresiasi mahasiswa KKN UM yang telah membantu dalam pemetaan desa dengan pendekatan inovatif. Data ini akan sangat bermanfaat dalam perencanaan pembangunan ke depan,” ujarnya.
Dengan adanya program WONOMAP, diharapkan Desa Wonorejo memiliki peta wilayah dan potensi yang lebih akurat, serta dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mempercepat akses informasi bagi masyarakat dan investor. Ke depannya, program ini diharapkan dapat terus dikembangkan agar manfaatnya semakin luas bagi masyarakat Wonorejo dan desa-desa lainnya.
Sumber|https://www.kompasiana.com/kukuhsatrio5601/67d0ba29c925c451a7086bd2/wonomap-inovasi-mbkm-um-dalam-pemetaan-dan-potensi-desa-secara-digital