FPPsi UM Sukses Berdayakan ODGJ di Wonorejo Singosari
Download Media Cetak Memo X 8 November 2018
Rabu, 7 November 2018 | 21:31
Memontum Malang – Sekitar 30 mahasiswa Fakultas Pendidikan Psikologi (FPPsi) Universitas Negeri Malang (UM) dipercaya Kemenristekdikti untuk mengelola Program Hibah Bina Desa (PHBD) 2018, yang dipusatkan di Desa Wonorejo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Program ini menyasar masyarakat desa pada umumnya, khususnya masyarakat yang menyandang Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) karena terbilang cukup banyak, yakni sekitar 35 ODGJ.
Pendamping PHBD 2018 Aryudho Widyatno, S.Psi, M.A. menyampaikan serangkaian kegiatan PHBD telah berjalan dengan baik. Melalui PHBD, mahasiswa memiliki pengalaman dan menambah wawasan diluar bangku perkuliahan. “Saya mengapresiasi niatan baik tim mahasiswa yang telah melalui proses sangat lama dalam mewujudkan PHBD ini. Mereka mengurus proposal pengajuan selama lima bulan, mondar mandir Desa Blandit ke UM dan sebaliknya. Berbekal semangat dari mahasiswa itulah yang mendorong saya untuk bersama tim berjuang bersama dalam misi sosial kami,” jelas Aryudho.
Ada tujuh kegiatan PHBD, dari kegiatan sosialisasi kepada perangkat dan masyarakat desa, pelatihan kegawatdaruratan jiwa, pelatihan assesment terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), hingga pelatihan ketrampilan produksi sandal spon, serta manajemen pemasaran sandal spon kepada masyarakat desa. “Inti dari kegiatan yang kita lakukan ini, untuk memberdayakan masyarakat desa, para kader, maupun masyarakat yang selama ini menyandang ODGJ. Dengan ketrampilan membuat sandal ini, diharapkan kader bisa berpenghasilan, masyarakatnya memiliki pekerjaan sampingan dengan penghasilan lebih, dan masyarakat ODGJ dapat sembuh dengan berkegiatan,” tambahnya.
Dosen FPPsi UM ini menjelaskan alasan produksi sandal spon dipilih sebagai ketrampilan yang disosialisasikan ke masyarakat desa Wonorejo, karena sandal spon ini memiliki pangsa pasar tersendiri dan jika dikelola serius dapat berkembang baik. Selain itu, mudah dalam produksi, terutama bagi ODGJ sekalipun. Menggunakan merk “BANGKIT” memiliki beberapa filosofi, yaitu dengan produksi sandal spon yang ditekuni dapat membuat ODGJ bangkit, baik secara ekonomi maupun bangkit secara sehat mental.
“Ketika ODGJ mampu melakukan produksi sandal dengan baik, maka otomatis dia melakukan aktifitas yang berpotensi untuk menjadi sehat. Saat kami menyarankan memproduksi sandal spon ini, alhamdulillah bapak kepala desa merespon baik saran kami,” lanjutnya.
Total tim PHBD 2018 ini terdiri dari 30 orang mahasiswa yang tergabung dalam devisi sosial BEM FPPsi UM. “Awalnya hanya 10 orang, namun kenyataannya kami tidak sanggup dengan 10 orang. Kami memerlukan tambahan personil untuk menangani berbagai tugas. Akhirnya kami melibatkan seluruh anggota BEM dan beberapa orang mahasiswa untuk menjadi voulentir dalam setiap kegiatan yang kita lakukan,” jelasnya.
Sebagai bentuk pertanggunjawaban dari kegiatan yang telah dilaksanakan, tim Monev beranggotakan Dr. Tipri Rose Kartika, S.E., M.M. dan Dr. Hendi Suhendraya, M.Pd, dari Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Belmawa Kemenristekdikti meninjau langsung pelaksanaan kegiatan PHBD dan masyarakat di Aula Balai Desa Wonorejo, Selasa, (6/11/2018).
“Saya begitu antusias melakukan monev ini, mahasiswa mampu memberdayakan ODGJ dan mengubah mindset masyarakat desa. Berani memberdayakan kader-kder jiwa yang nantinya akan menggerakkan orang-orang dengan gangguan jiwa. Orang yang sehat saja terkadang susah untuk berubah, apalagi ini ODGJ. Saya takjub saat mengetahui dari 35 ODGJ di desa ini, ternyata sudah 5 orang yang sembuh. Ini hasil yang luar biasa. Harapannya, kegiatan sosial dan pemberdayaan ini tidak berhenti sampai disini, namun dapat terus berkelanjutan. Saya mewakili Kemenristekdikti mengucapkan terima kasih banyak atas pelaksanaan PHBD di Desa Wonorejo Singosari yang berjalan dengan baik dan sukses,” terang Dr. Tipri Rose. (rhd/yan)
Sumber dari: https://pendidikan.memontum.com/3751-fppsi-um-sukses-berdayakan-odgj-di-wonorejo-singosari/2