Cegah Stunting sejak Remaja, FK UM Edukasi Santri Remaja Putri Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya

Tugumalang.id – Permasalahan gizi masih saja terjadi di Indonesia bahkan mengalami peningkatan. Salah satu permasalahan gizi yang menjadi prioritas nasional adalah stunting.

Menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, capaian stunting di Indonesia menurun hingga 2,8 persen dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 21,6 persen.

Pencegahan stunting menjadi bagian integral dari upaya global untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) ke-2, yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030, serta meningkatkan ketahanan pangan.

Pemberian materi oleh tim. Foto/Dokumentasi tim abdimas

Pemberian materi oleh tim. Foto/Dokumentasi tim abdimas

Mencapai target menurunkan kasus stunting hingga 40 persen pada tahun 2025 merupakan langkah konkret yang tidak hanya mendukung kesehatan dan kesejahteraan generasi masa kini, tetapi juga mempersiapkan fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan produktif bagi masyarakat global.

Dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024 oleh BKKBN, kelompok prioritas penanganan stunting salah satunya adalah pada kelompok remaja putri.

Demonstrasi alat peraga menggunakan Food Model. Foto/Dokumentasi tim abdimas

Demonstrasi alat peraga menggunakan Food Model. Foto/Dokumentasi tim abdimas


Tingginya prevalensi stunting menunjukkan bahwa asuhan gizi dan kesehatan di tingkat keluarga belum optimal. Pencegahannya perlu dimulai sejak remaja, masa kritis yang menentukan kesehatan reproduksi dan kualitas generasi berikutnya.

Remaja putri perlu menerapkan pola makan gizi seimbang dengan porsi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang memadai. Konsumsi protein hewani seperti telur, ikan, dan daging perlu diprioritaskan.

Tablet Tambah Darah (TTD) satu tablet per minggu juga penting untuk mencegah anemia, yang dapat berakibat pada stunting pada anak yang dilahirkan kelak.

Pengetahuan tentang gizi dan kesehatan reproduksi bagi remaja dapat meningkatkan kesadaran remaja tentang pentingnya pencegahan stunting sedari dini.

Pengurus pondok, tim abdimas dan peserta. Foto/Dokumentasi tim abdimas

Pengurus pondok, tim abdimas dan peserta. Foto/Dokumentasi tim abdimas


Tim pengabdian Masyarakat kolaborasi antara Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) dan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Negeri Malang merespons dengan tanggap akan pentingnya pencegahan stunting sedari remaja melalui kegiatan pengabdian masyarakat.

Yaitu berupa pendidikan kesehatan menggunakan Contextual E-Book Dietary Patterns of Adolescent Girls: Prevent Stunting” pada santri putri remaja.

Tim pengabdian masyarakat ini diketuai oleh Dra. Desiana Merawati, M.Si., AIFO (Ilmu Keolahragaan FIK UM) bersama dengan tim yakni Zumroh Hasanah, S.Keb., Bd., M.Kes (Kebidanan FK UM), Alifia Candra P., S.Keb., Bd., M.Kes (Kebidanan FK UM), Dessy Amelia, S.Keb., Bd., M.Kes (Kebidanan FK UM), dan Rizqie Putri Novembriani, S.Keb,Bd.,M.K.M (Kebidanan FIK UM).

Selain tim dosen, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa, yaitu Aisya Nur Fadilah (IKM FIK UM), Putri Nurika Dewi (IKM FIK UM), Lailatul Qodria (PKO FIK UM), Moh. Andi Arif Billah (Ilmu Keolahragaan FIK UM), dan Caesar Yusro Athilla (Ilmu Keolahragaan FIK UM).

Kegiatan dilaksanakan di Pondok Pesantren Assalafi Al – Fitrah Surabaya yang diikuti oleh 200 santri remaja putri. “Kegiatan ini bertujuan sebagai langkah awal para santri remaja putri dalam meningkatkan pemahaman akan pencegahan stunting sedari remaja mengarah ke perbaikan perilaku pada santri remaja putri,” tutur ketua pengabdian masyarakat.

Kegiatan ini merupakan suatu upaya konstribusi dalam meningkatkan efektivitas program pencegahan stunting pada remaja yang dilaksanakan melalui pendidikan kesehatan yang dilanjutkan dengan demonstrasi dengan alat peraga menggunakan piring sekat yang serupa dengan isi piringku Kementrian Kesehatan.

Para santri remaja putri dan para narasumber saling bediskusi secara aktif, ditambah dengan adanya E-Book yang memudahkan para santri dalam memahami materi yang disampaikan.

Selain itu juga, terdapat alat peraga menggunakan piring sekat yang serupa dengan isi piringku Kementrian Kesehatan, untuk memvisualisasikan para santri husada tentang porsi makanan yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, yang pada akhirnya membantu mencegah stunting.

Pada akhir acara, tim abdimas menyampaikan apresiasi kepada Pondok Pesantren Assalafi Al-Fitrah Surabaya atas izin dan dukungan kegiatan serta seluruh peserta atas antusiasme dan partisipasi aktif.

Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi para santri, tetapi juga meningkatkan kesadaran diri dan sikap positif santri akan kontribusi aktif pencegahan stunting sedari remaja.

Sumber|https://tugumalang.id/fk-um-edukasi-santri-remaja-putri-pondok-pesantren-assalafi-al-fithrah-surabaya/