Bukan Hanya Ajarkan Ilmu Keolahragaan, Dekan FIK UM: Tanamkan Karakter Lewat Jargon CARE

25 – Jun – 2024, 21:20

JATIMTIMES – Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Malang (UM) merupakan fakultas yang memiliki sejumlah keunggulan. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu fakultas yang layak dipilih oleh para calon mahasiswa. 

Ada 5 Program Studi (Prodi) yang ada di FIK, yakni Prodi Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), Prodi Ilmu Keolahragaan (IK), Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) Prodi S2 Pendidikan Olahraga dan Prodi Kesehatan Masyarakat yang juga akan membuka kelas internasional.

Dari prodi yang ada, beberapa di antaranya telah terakreditasi Unggul hingga terakreditasi internasional dari Agency For Quality Assurance Assessment (AQAS).

“Melihat namanya, Fakultas Ilmu Keolahragaan, maka kita mempelajari rumpun keilmuan keolahragaan. Tapi di samping itu, ada juga juga terkait mempelajari rumpun keilmuan tentang kesehatan,” kata Dekan FIK, Dr Sapto Adi MKes. 

Placeholder

Fakultas Ilmu Keolahragaan UM. (Anggara Sudiongko/MalangTimes)

Dijelaskan Sapto, bahwa meskipun saat ini FIK UM masih tergolong muda, dibandingkan dengan fakultas keolahragaan yang lain, namun bukan berarti FIK UM tak memiliki keunggulan. 

Dari sarana dan prasarana yang ada, FIK UM memiliki fasilitas pendidikan maupun pelayanan yang sangat representatif. Mulai dari gedung yang representatif, aula, perpustakaan, stadion, lapangan voli, kolam renang, lapangan tenis meja, lapangan basket, lapangan bola voli pantai.

Kemudian ada beberapa laboratorium, seperti Laboratorium Fisiologi, Laboratorium Fisioterapi, Laboratorium Sport Sains Laboratorium Epid Kesling, Laboratorium Gizi, Laboratorium K3 Kesproof, Laboratorium Biomekanika, Laboratorium Biomedik Laboratorium Microteaching, Laboratorium Massage, Laboratorium Aerobik, Laboratorium Komputer, Laboratorium Hewan Coba, Laboratorium Multimedia, Laboratorium Fitness, Laboratorium Tes dan Pengukuran.

Q1

Bahkan, dari sisi prestasi, mahasiswa FIK UM telah banyak menorehkan ratusan prestasi gemilang. 

“Banyak prestasi, di berbagai ajang bergengsi, Pon, Pomnas, Porprov, Asean Games maupun ajang-ajang internasional lainnya. Tapi lebih dari itu, bukan hanya sekadar prestasi keolahragaan, tapi juga menekankan pada aspek akademis,” jelas Sapto.

Lebih lanjut dekan ramah ini menjelaskan, aspek akademis ini tentu menjadi satu hal yang penting. Sebab, selain keilmuan atau kompetensi dalam bidang keolahragaan, aspek akademis lainnya ini akan menjadi modal penting bagi para lulusan untuk nantinya bersaing dalam dunia kerja.

“Banyak mahasiswa kita yang sudah diterima kerja dengan baik dan layak dari prodi yang ada,” paparnya.

Lebih dari itu, penanaman karakter juga menjadi satu hal yang menjadi perhatian FIK UM. Sebab, menurut Sapto, bahwa karakter ini tak dapat muncul dengan sendiri. Karakter positif ini harus dipicu atau dirangsang dengan berbagai macam kegiatan yang positif. 

Sehingga untuk mendukung pembentukan karakter tadi, FIK memiliki core value, yakni CARE. CARE merupakan akronim dari Cretive, Active, Rational dan Ethic. Core value ini menjadi satu nilai penting dalam membentuk karakter unggul mahasiswa. Artinya, ketika core value FIK UM ini dimiliki dan dipahami mahasiswa, maka dalam penterjemahan atau implementasi di masyarakat setelah mereka lulus akan dapat mendukung dalam karir maupun kehidupan di masyarakat.

Untuk itu, dalam setiap kegiatan pembelajaran ataupun dalam berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan, core value ini selalu ditekankan untuk membentuk karakter unggul mahasiswa.

“Ini terus kita gaungkan. Berbagai kegiatan positif kita lakukan untuk mendorong pemahaman mahasiswa terhadap core value ini,” katanya.

Dari sisi SDM pengajar, dijelaskan Sapto, FIK UM memiliki sekitar 72 pengajar atau dosen. Dari jumlah tersebut, ada 17 dosen yang bergelar Doktor dan 3 dosen bergelar Guru Besar. Kemudian, FIK Um juga memiliki 5 Adjunct Profesor serta 22 tenaga kependidikan. 

Dalam hal SDM, peningkatan kapasitas menjadi satu hal yang terus didorong oleh FIK UM. Sebab, kata Sapto, dengan SDM Dosen yang berkualitas, tentu akan berdampak pada output lulusan yang dihasilkan. Artinya, ketika SDM Dosen memiliki kapasitas yang unggul, maka output lulusan juga akan unggul.

“Saya sadar ini sangat  penting. Maka saya terus mendorong dan mengingatkan dalam setiap pertemuan. Kualitas mahasiswa kita, ditentukan oleh dosen maupun staf,” tegasnya.

Para dosen maupun tenaga kependidikan terus didorong dan dimotivasi untuk dapat melanjutkan studi, termasuk juga mengikuti berbagai kegiatan strategis, seperti workshop, pelatihan-pelatihan, seminar dan yang lainnya.

“Harapannya tentu agar para dosen dapat menyerap ilmu-ilmu baru yang kemudian menambah wawasan mereka dan dapat bermanfaat untuk mahasiswa. Termasuk juga memperluas jejaring mereka,” katanya.

Prospek karir lulusan FIK UM juga sangat luas dan dapat berkarir pada berbagai sektor. Seperti misalnya menjadi seorang pendidik (guru, dosen), jurnalis olahraga, olahragawan, pelatih atau instruktur, tim medis atlet, penyuluh kesehatan, terapis fisik, pebisnis atau pengusaha dan masih banyak yang lainnya.

“Tapi yang jelas kami berharap prospek ke depan dari lulusan FIK UM mendapatkan yang terbaik, sesuai yang diharapkan ataupun keilmuannya,” paparnya.

Sumber|https://jatimtimes.com/baca/315046/20240625/092000/bukan-hanya-ajarkan-ilmu-keolahragaan-dekan-fik-um-tanamkan-karakter-lewat-jargon-care