Awalnya Minder, Kini Mahasiswa PGSD UM Mahir Coding Scratch

MALANG POST – Rizky Ayu Wachdani mahasiswa UM prodi S1 PGSD sebelumnya memiliki cita-cita ingin berkarir di industri Education and Technology (EduTech) di Indonesia.

Dorongan untuk mengikuti program MSIB ini adalah keinginannya untuk keluar dari zona nyaman sebagai mahasiswa PGSD.

“Di lingkungan saya, program magang di perusahaan masih kurang umum. Namun, saya memiliki passion yang besar untuk berkarir dalam industri EduTech.” bebernya Senin (26/8/2024).

Sebagai seorang Learning Designer di Perusahaan Sekolah, tugasnya adalah bertanggung jawab untuk mendesain pembelajaran bagi siswa PAUD dan SD.

Rizky Ayu Wachdani, mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) Prodi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang sukses berkarier di Perusahaan Sekolah.mu melalui program MSIB Batch 4. (Foto: Istimewa)

Dengan mencakup penyusunan lesson plan, riset, pembuatan proyek kegiatan belajar, hingga penulisan impact report untuk setiap siswa.

Fokus utamanya adalah bidang Science and Technology, dengan tanggung jawab merancang learning outcomes, membuat proyek Scratch Jr untuk PAUD dan Scratch 3.0 untuk SD.

Awalnya dia menghadapi tantangan dalam penggunaan Scratch. Namun, setelah beberapa kali mendapat bimbingan dari mentor, ia pun berhasil menguasai teknik tersebut.

“Tantangan terbesar adalah jobdesc yang masih asing bagi saya. Saya belum familiar dengan dunia coding menggunakan Scratch Jr dan Scratch 3.0. Namun, setelah beberapa kali meminta bimbingan, saya menjadi lebih mahir,” tuturnya.

Pengalaman ini juga memberikan dampak positif terhadap studi akademiknya. Ia mengaitkan tugas-tugas yang dilakukan selama magang dengan topik skripsi yang ia pilih. Yaitu, pengembangan Game Edukasi Berbasis Scratch 3.0 untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD.

Selain itu, keterampilan yang diperolehnya selama magang, seperti kemampuan komunikasi, public speaking, dan mendesain pembelajaran, memberikan banyak kesempatan baru. Termasuk tawaran menjadi Asesor Program di perusahaan tersebut.

Peran mentor di perusahaan sangat krusial dalam mengenalkan budaya kerja dan membangun keterlibatan antara peserta magang dengan pegawai. Selain itu, mentor juga menjadi tempat bertanya segala hal yang masih belum dimengerti terkait perusahaan.

Diakhir Rizky menyampaikan pesan kepada mahasiswa lain. Khususnya yang berasal dari prodi pendidikan. Dia menekankan pentingnya berani mencoba dan keluar dari zona nyaman.

“Jangan takut mencoba. Pada awalnya, saya merasa minder dan takut. Apakah ada perusahaan yang membuka peluang magang untuk mahasiswa jurusan pendidikan. Namun, ternyata banyak sekali peluang bagi kami di luar sana,” ujarnya.

Pengalaman mengikuti program MSIB ini tidak hanya memberikan keterampilan baru. Tetapi juga memberikan pandangan yang lebih luas tentang berbagai opportunities yang tersedia bagi mahasiswa pendidikan.

Sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)

Sumber|https://malang-post.com/2024/08/26/awalnya-minder-kini-mahasiswa-pgsd-um-mahir-coding-scratch/