Topeng Malangan di Tangan Anak-anak

Topeng Malangan di Tangan Anak-anak

Perkembangan teknologi yang semakin pesat, telah banyak menunjukan kemajuan yang luar biasa. Kehadirannya memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan manusia. Namun, selain memberikan keuntungan, ada perubahan pada karakter anak-anak saat ini.

Anak-anak di Desa Urek-Urek Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang cenderung lebih suka bermain gadget (game dan social media) daripada bermain di luar rumah. Itu membuat mereka enggan untuk mempelajari mengenai kebudayaan dan sejarah yang ada di sekitar mereka.

Topeng Malangan di Tangan Anak-anak

ist

Itu yang melatarbelakangi mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang untuk mengadakan kegiatan yang mencakup sejarah, seni, dan budaya. Kegiatan dikemas menggunakan konsep bermain, belajar, dan bersenang-senang.

Kegiatan edukatif berupa Workshop Topeng Malangan, bertujuan memberikan edukasi tentang sejarah Topeng Malangan. Itu agar mereka lebih mengenal budaya, seni, dan sejarah yang ada di sekitar mereka dengan konsep yang menyenangkan serta jauh dari kata membosankan.

Kegiatan dilaksanakan Sabtu (2/6/2018) di MI Miftahul Ulum Desa Urek-Urek. Siswa kelas 5 dan 6 yang berjumlah 51 siswa bersemangat mengikuti aktivitas. Mahasiswa bekerja sama dengan Eben dari Kedai Seni Malangan yang menjadi pemateri.

Anak-anak diajak membuat gantungan kunci berbentuk Topeng Malangan. Itu dimulai dari pengenalan karakter-karakter Topeng Malangan seperti Panji Asmoro Bangun, Dewi Sekartaji, Gunung Sari, Dewi Ragil Kuning, dan Bapang. Eben juga menjelaskan tentang sejarah singkat Topeng Malangan.

Praktik pembuatan gantungan kunci Topeng Malangan berlangsung menyenangkan. Para siswa tidak canggung bertanya dan tidak ragu menggoreskan kuasnya pada topeng mini mereka.

“Asyik, Mas! Seru! Aku bisa bikin gantungan kunci sendiri,” kata Nabil, siswa kelas 6.

Pendapat senada juga disampaikan Zainudin, Kepala MI Miftahul Ulum yang mengapresiasi kegiatan itu.

“Kegiatan kreatif dan edukatif seperti ini sangat tepat untuk mengisi kegiatan siswa setelah ujian akhir semester. Itu agar siswa mengenal sekaligus belajar tentang kesenian dan kebudayaan yang ada di sekitar mereka,” pungkasnya.

Bambang Suprapto
Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling
Universitas Negeri Malang
artpxw@gmailcom

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Topeng Malangan di Tangan Anak-anak, http://surabaya.tribunnews.com/2018/06/20/topeng-malangan-di-tangan-anak-anak.

Editor: Endah Imawati

Leave a Reply

Your email address will not be published.