Tim Mahasiswa UM Hasilkan Pasir Beraroma Harum.

Download  Jawa Pos Radar Malang 30 Mei 2018

Tiga mahasiswi Universitas Negeri Malang (UM) ini tergolong hebat. Pasir yang umumnya tidak berbau apa-apa, bisa disulap menjadi  “parfum” Mengeluarkan aroma harum khas lavender, melon, hingga apel. Kini, pasir itu laris manis. 

RING HAYYU SETYO

DI bangku pojok serambi Perpustakaan UM kemarin (29/5) tampak seorang perempuan duduk ditemani tumpukan makalah, Bingkisan plastik di sela-sela tumpukan makalah itu dia ambil, lantas dibuka. Isinya pasir, tapi mengeluarkan aroma apel.

Perempuan itu adalah Widia Ayu Wulandari, mahasiswi UM yang menghasilkan inovasi dibidang alam, khususnya pasir. Umumnya, pasir tidak menghasilkan aroma harum. Namun, pasir yang diproduksi Widia beraroma harum. Ada yang harum khas lavender, melon, hingga beraroma apel.

“Ini (pasir) kalau disiram air tambah wangi,” tutur Widia seraya menggenggam pasir berwarna abu-abu tersebut.

, Jawa Pos Radar Malang 30 Mei 2018

Tim Mahasiswa UM Hasilkan Pasir Beraroma Harum, Jawa Pos Radar Malang 30 Mei 2018

Pasir beraroma harum itu bukan hanya inovasi Widia seorang diri. Dia dibantu dua mahasiswa lainnya yang tergabung dalam tim Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) UM. Kedua temannya itu adalah Mohammad Kresna Pangabdi, 22, dan Livia Nur Cholifah, 20

Pasir hasil inovasinya itu menjadi produk terunik di ajang Entrepreneur Day nasional di UM pada 19 April 2018. “Pasir ini kami namai Krawil,” katanya. Nama Krawil berasal dari singkat-an nama ketiga mahasiswa itu. Yakni Kresna, Widia, dan Livia,

Bagaimana pasir itu bisa menghasilkan aroma harum? Ya, pasir itu memang bukan sembarang pasir. Bahannya terbuat dari batu bentonit. Yaitu, bebatuan yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan keramik. “Bongkahan batu itu kami giling di Blitar, lalu dikemas menjadi bingkisan seperti ini,” tambah gadis asal Kota Blitar tersebut.

Setelah bebatuan itu menjadi serbuk kecil-kecil menyerupai pasir pada umumnya, mereka mencampurkan bahan kuniawi, “Kami beli bahan setengah jadi. Terus oleh salah satu anggota kami, pasir ini diberi campuran kimia yang menghasilkan aroma wangi terang mahasiswi yang juga sedang mengikuti Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) ini.

Namun, untukpengolahan dan peracikan, dm ini bekerja sama dengan pabrik penggilingan di Kabupaten Blitar. Selama proses penggilingan, Widia memantau semuanya sehingga mepgetahui potensi penjualannya.

Meski beraroma harum, pasir tersebut juga mempunyai fungsi lain. Fungsi yang tidakjauh dari tujuan awalnya, yakni menampung kotoran kucing. Umumnya, kucing yang membuang kotoran masih harus menutupinya lagi. Hal itu dilakukan agar kotoran tidakmengeluarkan bau busuk.

Tapi, dengan menggunakan pasir hasil inovasi Widia dkk, pasir ini otomatis menutupi kotoran kucing itu sendiri. “Setelah dikencingi, otomatis pasirnya akan menggurapal,” kata dia.

Sebab, pasir ini mempunyai kandungan perekat jika terkena cairan maupun kotoran kucing. Aroma harum yang keluar itu juga punya tujuan. “Dibuat mengeluarkan aroma wangi untuk menghilangkan bau pesing maupun bau tak sedap dari kotoran kucing,” imbuh mahasiswi Jurusan Akuntansi UM itu.

Widia ddak menyangka, pasir hasil inovasinya bersama timnya ternyata banyak diminati masyarakat. Usai memenangkan lomba Entrepreneur Day nasional, banyak yang menghubunginya. Widia dan teman-temannya pun akhirnya memberanikan diri memasarkan melalui online.  “Dalam seminggu saja bisa menjual sekitar 350 bungkus,” katanya

Tiap kemasan berisi 3 kilogram pasir. Harga yang dipatok ter-golong miring, yakni Rp 12.000 per kemasan. Dalam satu bulan ini, Widia dkk berhasil menjual 4 ton pasir dengan keuntungan arencapai Rp 20 juta.

”Ya, alhamdulillah, jualan ini sudah banyak yang pesan lewat online maupun di outlet” terang mahasiswa berprestasi ini.

Bahkan, mereka sudah mempunyai pelanggan di Surabaya, Blitar, Tulungagung, Malang, dan Jogjakarta. Meski demikian, mereka tidak mau jemawa. Mereka masih ingin merabenahi kemasan pasir Krawil-nya. Dengan demikian, diharapkan bisa mendongkrak lagi penjualan
pasir tersebut. (*/c2/dan)

Leave a Reply

Your email address will not be published.