Dia melanjutkan, tak perlu cemas bagi yang tidak diterima SNMPTN, sebab siswa masih dapat mendaftar melalui jalur SBMPTN. Dia juga menuturkan, bagi siswa yang mendaftar jalur bidikmisi belum tentu diterima. “Bidikmisi di jalur SNMPTN belum tentu diterima bidikmisinya, sebab masih ada tahap visitasi. Jadi saat registrasi, mereka belum menerima jaket dan KTM karena adanya kemungkinan mengundurkan diri bagi pendaftar,” tandasnya.
Kuota penerimaan SNMPTN ditetapkan oleh pusat sebesar 30 persen dari pagu mahasiswa yang diterima. Sehingga menurut data yang diterima Malang Post, jumlah kuota mahasiswa yang diterima yakni, di UB sebanyak 3.510 mahasiswa, UM 1.957 mahasiswa, dan UIN Maliki sebanyak 1.029 mahasiswa.
Meski begitu, tak sedikit siswa SMA di kota Malang yang deg-degan menantikan pengumuman jalur SNMPTN, khususnya bagi siswa yang berharap diterima jalur tersebut dan merasa mampu untuk masuk. “Deg-degan soalnya takut tidak diterima, saya merasa kesulitan kalau harus ikut test SBMPTN. UN saja susah apalagi SBMPTN,” ungkap Nabella Deswitta, yang ditemui Malang Post, kemarin.
Siswa kelas XII IPA di SMAN 10 tersebut mengaku telah mendaftar SNMPTN di UM dengan jurusan Kesehatan Masyarakat dan Administrasi Perkantoran, sedangkan di UB dengan Jurusan Teknik Pangan. “Saya malah sebelumnya tidak tahu info kalau website pengumuman dapat diakses besok,” tandasnya.
Animo siswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi di SMAN 10 cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar siswa yang mendaftar jalur SNMPTN dan juga SBMPTN. Terdata, tahun lalu sebanyak 40 siswa SMAN 10 diterima jalur SNMPTN. “SNMPTN tahun lalu diterima 40 siswa, yakni 17 siswa di UB, enam siswa di UM, delapan siswa di ITB, lima siswa di ITS, dan masing-masing satu siswa di UIN, UNS, UNJ, serta UNAIR,” beber Kepala SMAN 10 Malang, Husnul Chotimah.
Guru berjilbab ini mengaku, tak hentinya pihak sekolah memberi support siswa dalam melanjutkan pendidikan tinggi. Bahkan, usai pengumuman SNMPTN, siswa yang tidak diterima akan langsung mendapat bimbingan intensif SBMPTN langsung bersama Dosen UM dan ITS. Hal ini bertujuan membantu mereka yang mungkin tidak mengikuti bimbel.
“Bentuk bimbingan siswa dalam kelas kecil, agar lebih intensif. 18 April akan dibagikan angket kepada siswa yang berminat mengikuti bimbingan, untuk pelajaran matematika dari lulusan S2 ITS. Siswa juga akan dilatih dengan soal test potensi akademik mulai 23 April–4 Mei 2018,” tutur Husnul.
Sementara itu, Binanda Tirzah siswa kelas XII IPA SMAN 1 mengaku tidak ikut SNMPTN. Hal ini disebabkan kuotanya tidak mencukupi. Binanda mendapat peringkat urutan 116, sehingga dia tak dapat mendaftar ke SNMPTN.
“Saya tidak ikut SNMPTN karena langsung mendaftar SBMPTN. Sekolah menerapkan sistem rangking dari nilai rapor untuk siswanya ikut SNMPTN, urutan saya 116 tidak masuk kuota. Untuk bimbelnya di sekolah hanya UN saja, jadi SBMPTN
Sumber dari: https://www.malang-post.com/pendidikan/snmptn-diumumkan-hari-ini