VIDEO : Pernyataan Sikap Universitas Negeri Malang Terkait Wafatnya Guru yang Dianiaya Murid

 

VIDEO : Pernyataan Sikap Universitas Negeri Malang Terkait Wafatnya Guru yang Dianiaya Murid

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Peringatan tujuh hari meninggalnya almarhum guru Ahmad Budi Cahyanto SPd yang mengajar di SMAN Torjun, Kabupaten Sampang diisi Universitas Negeri Malang (UM) dengan aksi keperihatinan dan doa bersama.

Kegiatan diadakan di Sasana Budaya, Rabu (8/2/2018) dikuti ratusan mahasiswa, Wakil Rektor (WR) 3 UM dan jajaran pimpinan lainnya.

Di acara itu mereka menyanyi lagu Hymne Guru, doa, pembacaan puisi, penggalangan dana dan pernyataan sikap UM atas kasus itu.

“UM harus merasa paling prihatin. Sebab guru Budi adalah alumni kita. Dia menyelesaikan pendidikannya di UM dan menjadi guru. Namun akhir kariernya tragis karena dianiaya muridnya,” kata WR 3 UM, Prof Dr Syamsul Hadi MPd di acara itu.

UM mengutuk keras kejadian itu. Ia berharap tidak ada lagi kejadian seperti itu di dunia.

Menurut Syamsul ini bukan sekedar persoalan/masalah kriminal. Namun masalah karakter dan akhlak yang sudah melampaui batas.

“Guru bagaimanapun harus dihormati,” ujarnya.

Sementara itu pembacaan pernyataan sikap dideklarasikan seorang mahasiswa dan diikuti semua yang hadir. Pernyataan sikap tentang penganiayaan guru itu ada empat poin.

1. Mengutuk segala tindakan kriminal yang dilakukan siapapun dan dalam bentuk apapun terhadap guru dalam menjalankan tugas profesionalnya.

2. Meminta kepada aparat keamanan dan penegak hukum untuk melakukan pengamanan dan penanganan secara sungguh-sungguh dan seadil-adilnya terhadap guru yang mendapatkan tindak kekerasan.

3. Meminta kepada Kemendikbud untuk mengeluarkan peraturan tentang perlindungan profesi guru

4. Mengimbau kepada rekan-rekan guru dan organisasi guru untuk menjalin dan meningkatkan soliditas dan solidaritas serta empati teman-teman guru yang menjadi korban berbagai tindak kekerasan.

KH Dr Kholisin MHum, Ketua panitia yang juga Wakil Dekan III Fakultas Sastra UM menyatakan selama menjadi mahasiswa UM, guru Budi dikenal santun dan baik menurut cerita dosen-dosennya.

“Ia mahasiswa angkatan 2009 dan lulus 2013,” jelas Kholisin.

Ia berharap dari acara ini, bisa memberi penyadaran buat mahasiswa bahwa guru adalah sosok yang harus dihormati karena mendidik kita dan mengajarkan moral.

Tentang siswa yang menganiaya almarhum guru Budi, ia menyatakan negara pasti sudah punya sikap.

“Mestinya ya mendapat hukuman. Saya khawatir jika tidak, ini preseden buruk. Apalagi masih anak dibawah umur. Nanti ada yang melakukan lagi namun karena dianggap dibawah umur, tidak mendapat hukuman,” ujar dia.

Sumber dari: http://suryamalang.tribunnews.com/2018/02/08/video-pernyataan-sikap-universitas-negeri-malang-terkait-wafatnya-guru-yang-dianiaya-murid?page=all

Leave a Reply

Your email address will not be published.