Universitas Negeri Malang Kukuhkan 5 Guru Besar dari Berbagai Disiplin Ilmu

Universitas Negeri Malang Kukuhkan 5 Guru Besar dari Berbagai Disiplin Ilmu

Universitas Negeri Malang Kukuhkan 5 Guru Besar dari Berbagai Disiplin Ilmu

Pengukuhan 5 Guru Besar UM pada 17 April 2025-Istimewa-instagram universitas negeri malang

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID – Universitas Negeri Malang (UM) kembali akan melakukan pengukuhan guru besar dari berbagai bidang keilmuan. Ada lima guru besar yang akan dikukuhkan dalam Rapat Terbuka Senat, Kamis (17/4/2025) di Gedung Kuliah Bersama (GKB) A19 lantai 9 Kampus UM, Lowokwaru, Kota Malang.

Kelima guru besar yang dikukuhkan berasal dari latar belakang keilmuan yang beragam, mulai dari pendidikan bahasa Inggris, manajemen pendidikan, hingga teknologi ramah lingkungan. Masing-masing adalah: 

1. Prof. Dr. Anik Nunuk Wulyani, S.Pd., M.Pd., Ph.D – Pendidikan Bahasa Inggris dan Literasi Digital

 


Prof. Dr. Anik Nunuk Wulyani, S.Pd., M.Pd., Ph.D – Pendidikan Bahasa Inggris dan Literasi Digital-Agung Budi Prasetyo-

Prof. Anik memfokuskan kajiannya pada pengembangan strategi pembelajaran Extensive Reading yang terintegrasi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Ia memaparkan tiga riset utamanya yang menyoroti tantangan dalam implementasi program ER, pola pemanfaatan alat bantu berbasis AI oleh mahasiswa, serta kompetensi bahasa Inggris guru EFL.

“Teknologi seharusnya tidak menggantikan guru, tetapi menjadi mitra dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik,” tegas Prof. Anik.

2. Prof. Dr. Syamsul Hadi, M.Pd., M.Ed – Manajemen Pendidikan Kejuruan


Prof. Dr. Syamsul Hadi, M.Pd., M.Ed – Manajemen Pendidikan Kejuruan-Agung Budi Prasetyo-

Prof. Syamsul mengangkat konsep Vokasionalisme-Liberal sebagai pendekatan inovatif dalam tata kelola pendidikan kejuruan. Ia menyoroti lemahnya daya saing lulusan SMK di jenjang karier meski memiliki keunggulan kompetensi saat lulus.

“Saya merekomendasikan pendidikan berbasis vokasionalisme liberal agar lulusan lebih adaptif dan kompetitif,” jelasnya.

3. Prof. Dr. Agus Timan, M.Pd – Manajemen Satuan Pendidikan

 


Prof. Dr. Agus Timan, M.Pd – Manajemen Satuan Pendidikan-Agung Budi Prasetyo-

Prof. Agus menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan sekolah dalam penguatan kapasitas satuan pendidikan dasar dan menengah. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua dalam komite sekolah berdampak signifikan terhadap pengambilan keputusan strategis dan pengelolaan sumber daya.

“Kolaborasi yang kuat akan menciptakan sekolah yang responsif dan berkualitas,” paparnya.

4. Prof. Apif Miptahul Hajji, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D – Teknologi Rekayasa Konstruksi Ramah Lingkungan

 


Prof. Apif Miptahul Hajji, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D – Teknologi Rekayasa Konstruksi Ramah Lingkungan-Agung Budi Prasetyo-

Prof. Apif memperkenalkan metode Portable Emission Measurement Systems (PEMS) untuk mengukur emisi dan konsumsi energi alat berat konstruksi secara real-time di proyek infrastruktur. Inovasi ini diharapkan mendukung pembangunan yang lebih berkelanjutan di Indonesia.

“Melalui PEMS, kita bisa mengetahui emisi, bahan bakar yang digunakan, dan durasi pemakaian alat konstruksi,” jelasnya.

5. Prof. Dr. Parlan, M.Si – Metakognisi dalam Pembelajaran Kimia


5. Prof. Dr. Parlan, M.Si – Metakognisi dalam Pembelajaran Kimia-Agung Budi Prasetyo

Prof. Parlan mengembangkan strategi pembelajaran PDCA (Preparing, Doing, Checking, Assessing) untuk meningkatkan pemahaman konseptual dan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran kimia. Strategi ini terbukti efektif dalam membentuk pengetahuan metakognitif serta kemampuan argumentasi siswa.

“Dengan PDCA, siswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mampu berpikir kritis dan ilmiah,” katanya. (*)

Sumber|https://malang.disway.id/read/4389/universitas-negeri-malang-kukuhkan-5-guru-besar-dari-berbagai-disiplin-ilmu