UM Kukuhkan 4 Guru Besar, Salah Satunya Mengulas tentang Darurat Informasi Bohong
UM Kukuhkan 4 Guru Besar, Salah Satunya Mengulas tentang Darurat Informasi Bohong
Guru besar UM yang pertama, yaitu Prof. Roekhan. Dia memaparkan, saat ini masyarakat perlu menyadari kondisi darurat informasi bohong.
KOTA MALANG, SJP – Universitas Negeri Malang (UM) untuk ke sekian kalinya akan mengukuhkan sejumlah guru besar. Salah satu dari empat profesor yang akan dikukuhkan, mengkaji tentang kondisi darurat informasi bohong.
Guru besar UM yang pertama, yaitu Prof. Roekhan. Dia memaparkan, saat ini masyarakat perlu menyadari kondisi darurat informasi bohong. Dalam setiap minggu, pengguna media sosial (medsos) menerima sekitar 210 sampai 420 suguhan informasi bohong.
Informasi bohong yang semakin marak, dan dengan serangan yang bertubi-tubi, berbagai informasi bohong itu berdampak pada perilaku masyarakat yang cenderung semakin apatis.
Solusinya, guru besar bidang kajian teks dan pembelajaran itu menggagas program ketahanan informasi yang melibatkan langsung masyarakat. Di antaranya, melalui pembelajaran bahasa Indonesia, yang menghadirkan guru praktisi dari media.
Guru besar kedua yang akan dikukuhkan, yaitu Prof. Ani Wilujeng Suryani. Merupakan guru besar bidang akuntansi keuangan dan keperilakuan. Dalam orasi ilmiahnya, dia meluruskan persepsi mengenai akuntansi yang selalu dihubungkan dengan angka.
Padahal dalam realitasnya, akuntansi tidak melulu berhubungan dengan angka. Akuntansi terlibat juga dengan perilaku, penilaian, keputusan, respons kognitif, dan fisiologikal individu atau organisasi, atas informasi dan pengungkapan akuntansi.
Guru besar ketiga, yakni Prof. Sri Untari. Dia menggagas pentingnya kemitraan dalam kebijakan publik yang melibatkan kolaborasi lintas sektor. Penelitiannya mengusung tema “kemitraan” dalam bidang pendidikan.
Menurutnya pemerintahan daerah, pemerintah desa, mengidentifikasi bahwa kemitraan yang terstruktur dengan baik, dapat mempercepat inovasi kebijakan. Memperkuat legitimasi publik. Serta memperlancar pelaksanaan program pembangunan.
Guru besar yang terakhir, yakni Prof. Robby Hidajat. Dia akan dikukuhkan sebagai guru besar di bidang kajian seni tari. Dalam kajian ilmiahnya, dia mengulas mengenai pentingnya membaca struktur simbolik seni tari sebagai studi bentuk, relasi, dan imajinasi dalam memahami makna tari.
Menurut dia, penghargaan terhadap nilai-nilai dalam seni tari, akan menempatkan tari sebagai produk budaya yang penting. Karena ide, obsesi, dan ketidaksadaran sosial dalam mengambil langkah strategis untuk menentukan berbagai keputusan masa depan, dapat dikaji melalui kemampuan membaca struktur simbol dalam seni tari. (0)
Sumber|https://suarajatimpost.com/um-kukuhkan-4-guru-besar-salah-satunya-mengulas-tentang-darurat-informasi-bohong