9 Mahasiswa Amerika Belajar Bahasa dan Budaya Indonesia di BIPA UM

Malang (beritajatim.com) – 9 mahasiswa dari University of Wisconsin Amerika belajar bahasa dan budaya Indonesia di Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) selama 1 semester. Melalui program South East Asian Flagship Language Initiative (SEAFLI) – Indonesia mereka akan belajar di UM mulai 24 Agustus hingga 7 Desember 2024.

Dr. Gatut Susanto, M.M., M.Pd., Direktur UPT Pusat Studi Bahasa dan Budaya Indonesia (PSBBI) UM menjelaskan bahwa SEAFLI-Indonesia adalah program pembelajaran bahasa dan budaya Indonesia yang dikelola oleh UPT PSBBI, melalui program BIPA. Program SEAFLI-Indonesia merupakan kerja sama tiga pihak.

“Ada tiga pihak yang terlibat, yaitu University of Wisconsin, American Councils dan Universitas Negeri Malang. Program SEAFLI diselenggarakan di 3 negara ASEAN, yaitu Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Oleh karena itu, program ini bernama SEAFLI-Indonesia, SEAFLI Thailand dan SEAFLI Vietnam,” ujar Gatut pada Senin (26/8/2024) saat pembukaan program di Aula Perpustakaan UM.

Pembukaan program SEAFLI Indonesia di perpustakaan UM lantai 2 (Foto: Dani Alifian/beritajatim.com)

Gatut menjelaskan, selain belajar bahasa Indonesia secara intensif senin sampai Jumat, mahasiswa juga belajar budaya Indonesia, melalui kelas batik, tari, gamelan, dan music dangdut. Mereka juga diajak mengunjungi beberapa objek budaya di daerah Malang dan sekitarnya.

“Mereka diajak berkunjung ke beberapa objek budaya, misalnya, kunjungan ke makam Bung Karno di Blitar,” jelas Gatut.

Direktur UPT PSBBI UM ini menjelaskan, selama mengikuti program, mahasiswa tinggal dengan keluarga Indonesia, yang disebut keluarga asuh. Satu mahasiswa tinggal dengan satu keluarga asuh.

“Keluarga asuh yang ditinggali mahasiswa diseleksi oleh staf BIPA PSBBI UM. Lokasi keluarga asuh berada di sekitar kampus, sehingga mahasiswa bisa jalan kaki dari rumah ke kampus,” katanya.

Terkait pendekatan pembelajaran, pihaknya menyebut bahwa BIPA UM menerapkan total immersion method atau program celup. Mahasiswa Amerika diwajibkan hanya memakai bahasa Indonesia tanpa ada pengantar atau bantuan bahasa Inggris.

“Tidak ada bahasa Inggris meski dari Amerika, termasuk mereka di lingkungan kampus dan tempat belajar semua pihak wajib berbahasa Indonesia. Antara staf dengan mitra bahasa, ketika berkomunikasi di dekat mereka wajib berbahasa Indonesia supaya mahasiswa Amerika mudah terpapar berbahasa Indonesia,” ujarnya.

Mahasiswa Amerika yang belajar bahasa Indonesia biasanya ke depan diproyeksikan bekerja di sektor pemerintah. Mereka mendapat prioritas untuk bekerja di sektor pemerintahan, seperti kedutaan atau di atase.

“Mereka juga bisa bekerja di perusahaan Amerika yang ada di wilayah Indonesia, jadi program semacam ini lebih banyak untuk jenjang karir, tidak menutup kemungkinan mereka jadi peneliti yang fokus ke Indonesia,” kata Gatut.

Dalam pidato pembukaan, pihaknya juga berharap kepada mahasiswa Amerika memanfaatkan kesempatan selama belajar di UM untuk belajar tentang Indonesia. “Cari teman yang banyak. Coba makanan yang berbeda setiap hari. Nikmati bermacam-macam buah tropis selama di sini. Dan yang paling penting buatlah success stories buat dirimu,” tutupnya.

Riseden Director dari American Council, Thomas Kilbane yang bertugas menjaga keamanan dan kenyamanan mahasiswa Amerika mengatakan bahwa program ini adalah proyek antara dua pemerintahan, Amerika dan Indonesia. Untuk mahasiswa, SEAFLI – Indonesia diharapkan menjadi wadah belajar dan mencari jalan untuk hidup di tempat baru.

“Kalau di luar negaranya itu kesempatan buat mereka belajar ilmu baru dan cara-cara baru terbuka luas. Tugas saya di sini membantu mereka, misalnya kalau ada mahasiswa yang sakit saya antar, Kalau ada kehilangan paspor, atau yang bingung cari transportasi saya yang membantu,” kata Tom, dengan bahasa Indonesia yang fasih.

Terkait minat belajar bahasa Indonesia di Amerika ia mengaku tidak terlalu banyak tahu. Namun, di Asia Tenggara ini , salah satu peminat terbesar masyarakat Amerika adalah belajar bahasa Indonesia.

“Karena pemerintah Amerika mau dekat dengan Indonesia , sejak zaman Soekarno bahkan, banyak yang belajar bahasa Indonesia. Saya cinta Indonesia, sudah lama saya tinggal di sini, ini bentuk terimakasih saya pada Indonesia saya ajak orang lain,” ungkapnya menutup. [dan/aje]

Sumber|https://beritajatim.com/9-mahasiswa-amerika-belajar-bahasa-dan-budaya-indonesia-di-bipa-um