Mahasiswa UM Ciptakan One Swab Sunscreen Paper dari Ekstrak Daun Binahong

JurnalPost.com – Kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Belmawa dan Kemdikbudristek mempunyai banyak manfaat yang dapat meningkatkan banyak sekali ide inovasi baru bagi mahasiswa. Pada bidang PKM, khususnya PKM Kewirausahaan memiliki salah satu tim yang lolos pendanaan di Universitas Negeri Malang, yakni Tim SENSKIN . Produksi SENSKIN dan penjualannya tidak luput dari ke 5 mahasiswa yang saling berkontribusi, yakni Nurul Qomariyah (S1 Pendidikan IPA), Selvina Nur Afidya (S1 Pendidikan IPA), Indri Yulia Maharani (S1 Pendidikan IPA), Tabi”inah Lutfiah (S1 Desain Komunikasi Visual) dan Heni Afitti (D4 Akuntansi) dengan dosen pendamping Erti Hamimi, S. Pd, M. Sc yang telah menciptakan sebuah produk sunscreen berupa paper berbahan dasar alami dari ekstrak daun binahong untuk mengatasi kulit sensitif.

Indonesia dikenal sebagai negara tropis yang terletak di garis khatulistiwa dimana pengaruh sinar matahari sangat memberikan dampak terhadap kehidupan manusia. Sehingga memungkinkan untuk terpapar sinar matahari Kulit memiliki mekanisme pertahanan terhadap efek toksik dari paparan sinar matahari, seperti pengeluaran keringat, pembentukan melanin dan penebalan sel tanduk. Akan tetapi, pada penyinaran yang berlebih sistem perlindungan tersebut tidak mencukupi karena banyak pengaruh lingkungan yang secara cepat atau lambat dapat merusak jaringan kulit. Oleh karena itu, diperlukan perlindungan kulit tambahan dengan dibuat sediaan skincare pelindung kulit, yaitu skincare sunscreen.

Mahasiswa UM

TIM SENSKIN PKM-K Universitas Negeri Malang

Sunscreen merupakan sediaan skincare yang digunakan untuk memantulkan dan melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Untuk itu, terdapat beberapa hal yang perlu di perhatikan bagai pemilik kulit wajah dalam pemilihan sunscreen, terutama bagi kulit sensitif. Sunscreen dengan zat aktif menggunakan senyawa sintesis dapat menimbulkan efek samping pada kulit manusia yang berkulit sensitif, sehingga beberapa tahun terakhir ini telah banyak peneliti mengklaim bahwa skincare yang mengandung komponen senyawa herbal alami lebih aman untuk kulit hiper alergi. Hal tersebut dikarenakan bahan alam memiliki potensi kecil dalam menimbulkan iritasi dan lebih mudah cocok pada kulit sensitif. Selain itu, sunscreen dengan bahan alami lebih toleran terhadap kulit manusia.

Daun binahong (Anredera cordifolia) memiliki aktivitas antioksidannya mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, sapoin, alkaloid, steroid, dan triterpenoid yang dimana semakin besar aktivitas antioksidan suatu tumbuhan maka semakin besar aktivitas tabir suryanya dan semakin besar pula nilai SPF yang didapatkan. Selain itu, tanaman binahong ini banyak dijumpahi tumbuh secara liar di negara Indonesia dan mayoritas masyarakatnya sekedar mengetahui tanaman binahong untuk di jadikan obat tradisional dan minimnya pengetahuan akan manfaatnya untuk perawatan kecantikan.

Alasan tim SENSKIN tidak memakai tanaman lain, yaitu dikarenakan daun binahong memiliki aktivitas antioksidan yang kuat karena memiliki nilai IC50 40,27 ppm, yang dimana semakin kecil nilai IC50 maka semakin kuat daya antioksidanya, serta memiliki kandungan senyawa flavonoid yang bekerja sebagai bahan aktif untuk tabir surya, serta flavonoid juga merupakan antioksidan yang kuat dan juga sebagai pengikat ion logam yang mampu mencegah efek bahaya dari sinar UV.

Pembuatan Sunscreen dari daun binahong yang kami buat hadir sebagai pelindung kulit terhadap paparan sinar UV, Sunscreen daun binahong juga dapat meningkatkan produk skincare yang mengandung bahan alami, dikarenakan pada produk yang kami buat sudah 3in1 (toner, serum dan sunscreen) berupa bentuk tisu sekali usap dengan tekstur yang ringan, tidak menimbulkan whitecast pada kulit, dan menyerap cepat pada kulit wajah. Serta SeNSKIN hadir dengan spf 30 PA+++ yang cocok untuk kulit sensitif.

Bentuk produk sunscreen dari tim SENSKIN saat ini belum pernah ditemui di Indonesia, sehingga memiliki potensi untuk menarik perhatian konsumen yang bukan ditinjau dari inovasi yang baru, tetapi juga ditinjau dari segi kualitas berbahan dasar alami, serta dalam 1 box dijual dengan harga Rp. 59. 900 berisi 60 sheet yang didalamnya terbagi 4 pouch dengan setiap pouch berisi 15 sheet. Setiap sheet pada sunscreen sudah mencakup satu area permukaan wajah, sehingga tidak memerlukan penakaran saat pengaplikasian sunscreen.

Kemudian untuk pemasaran dilakukan secara offline dan online. Secara offline, kami melakukan aktivitas usaha promosi dan penjualan di car free day, mahasiswa , pameran internasional dan Asean university games serta melakukan konsinyasi dengan berbagai toko kosmetik. Untuk pemasaran secara online kami menggunakan platform e-commerce shopee. Selain itu, kami juga telah melakukan aktivitas usaha seperti pendaftaran nomor induk berusaha, sehingga legalitas usaha SENSKIN menjadi lebih terjamin.

Sumber|https://jurnalpost.com/mahasiswa-um-ciptakan-one-swab-sunscreen-paper-dari-ekstrak-daun-binahong/71081/