Tim Doa Ibu Menjadikan UM Juara Bertahan di KJI 2023

Senin, 23 Oktober 2023 | 10:46 WIB

MALANG – Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) kembali menorehkan catatan juara dalam agenda bergengsi di tingkat nasional. Raihan prestasi mahasiswa Departemen Teknik Sipil, dengan nama tim Doa Ibu ini berhasil menjadikan UM sebagai juara bertahan di ajang Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) yang  diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta, Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tim Doa Ibu berhasil menyabet juara I kategori jembatan pelengkung dan kategori jembatan terindah dan terealistis dalam gelaran yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada 16-20 Oktober 2023.

Tim Doa Ibu, yang beranggotakan oleh tiga mahasiswa, yakni Mohammad Salman Alfarisi, Fajar Tamami dan Daffa Syarif Abdullah ini telah mempersiapkan lomba sejak bulan April dengan fokus latihan perakitan jembatan. Bukan tanpa hambatan, Pembimbing Tim Doa Ibu, Mohammad Musthofa Al Ansyorie, S.Pd, MPd., menuturkan timnya sempat mengalami kesulitan terkait penyiapan bahan material jembatan yang harus didatangkan dari luar negeri, sehingga menghambat proses latihan perakitan.

Tim Doa Ibu dari UM

Tim Doa Ibu dari UM

“Kendala yang cukup menghambat saat persiapan lomba adalah penyiapan material jembatan yang harus didatangkan dari China dan itu membutuhkan waktu 14 hari untuk menunggu sampai di Malang, sehingga proses latihan perakitan kami sedikit molor. Namun, dengan pemilihan material yang tepat dan bagus inilah yang bisa mengantarkan Tim Doa Ibu mendapatkan juara pada ajang KJI 2023 ini,” tutur Pembina Tim Doa Ibu.

“Kita mampu menyelesaikan perakitan jembatan  hanya dengan waktu 93 menit dan ini merupakan waktu tercepat diantara tim yang lain. Berat jembatan kami juga tergolong ringan, karena hanya 40 Kg dan mampu menahan beban sesuai ketentuan hingga 300 Kg. Jembatan kami berbahan baja alur dan kawat seling sebagai penggantung gelagarnya. Kita juga mendapatkan kategori terindah yang mungkin desain kita paling bagus. Kemudian dengan lendutan yang kita miliki itu 7,01 mili, itu lendutan terkecil selain kontingen lain. Selain itu inovasi adik adik mahasiswa menjadi penilaian yang cukup besar juga,” imbuh Pak Ansyorie.

Kemenangan perlombaan yang diwakili oleh mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2021 dan 2022 tersebut sangat membanggakan, karena itu berarti Departemen Teknik Sipil FT UM masih bisa menjaga tradisi juara setiap tahunnya saat mengikuti kompetisi ini. Terakhir, pembina  Tim Doa Ibu mengungkapkan harapannya untuk mahasiswa.

“Harapan kami untuk mahasiswa yang lain agar juga selalu bisa berprestasi dan membanggakan. Untuk seluruh pimpinan, mulai dari Rektor beserta jajaran pimpinan UM, Dekan, dan Pimpinan FT, kami sampaikan terima kasih atas segala dukungan untuk kami, sehingga kami bisa berprestasi dan membanggakan UM. Harapan kami, para pimpinan UM dapat selalu mensupport kegiatan kami maupun kegiatan kemahasiswaan yang lain,” pungkas Pak Ansyorie.(microsite)

Sumber|https://radarmalang.jawapos.com/pendidikan/813102284/tim-doa-ibu-menjadikan-um-juara-bertahan-di-kji-2023