UB Ajak Cegah Radikalisme, UM Soroti Riset

UB Ajak Cegah Radikalisme, UM Soroti Riset, Jawa Pos Radar Malang 19 Juli 2017

UB Ajak Cegah Radikalisme, UM Soroti Riset, Jawa Pos Radar Malang 19 Juli 2017

Download Jawa Pos Radar Malang 19 Juli 2017

Dibahas dalam Rapat Koordinasi Rektor PTN Se-Jatim

MALANG KOTA – Rektor Universitas Brawijaya (UB)  Prof Dr Ir Mohammad Bisri MS mengajak para rektor perguruan tinggi negeri (PTN) se-Jawa Timur (Jatim) kompakmencegah radikalisme di kampus. Ajakan itu disampaikan Bisri saat rapat koordinasi paguyuban rektor dan wakil/pembantu rektor PTN se-Jatim di gedung rektorat UB lantai 6 kemarin (18/7).

Menurut Bisri, pola pencegahan bisa dilakukan melalui koordinasi dengan ke polisian setiap menemukan permasalahan radikalisme. “PTN ini lean milik negara. jadi, seluruh aturan harus ikut negara. Seluruh yang berhubungan dengan hukum itu telah diatur kepolisian,” kata Bisri usai rapat koordinasi kemarin.

Sebagai pimpinan tertinggi di UB, Bisri sudah mencegah aksi radikalisme, Misalnya, pembatalan kajian yang ditengarai digelar salah satu organisasi masyarakat (ormas) anti-Pancasila di kampusnya beberapa bulan lalu. Pembatalan itu dilakukan kampus dengan menggandeng aparat kepolisian.

“Dengan berkonsultasi dengan polisi, kami jadi tabu apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya,” terang pria asal Betek, Kota Malang tersebut.

Selain itu, Bisri mengeluhkan minimnya dana dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Di satu sisi, pemerintah menginginkan PTN agar makin maju dari waktu ke waktu, tapi anggaran menyusut dari tahun ke tahun. ‘Padahal, pendanaan itu penting untuk pengembangan kampus,” bebernya.

Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr AH Rofi’uddin MPd menyatakan, permasalahan yang dia babas dalam rapat koordinasi tersebut terkait kerja sama di bidang riset. Salah satunya, perlunya joint research. “Karya ilmiah dan riset disarankan menyentuh kehidupan masyarakat sehingga dapat berguna secara berkelanjutan,” papar Rofi’uddin.

Dia pun memaparkan, selama ini setiap PTN berlangganan sumber jurnal pustaka dan e-book dari beberapa website atau database internasional.  “PTN se-Jatim maunya dijadikan satu agar tidak terjadi  overlapping daii segi pendanaan. Jadi, dalam satu websitenantinya bisa diakses bersama,” jelasnya.

Untuk diketahui, ada 10 pimpinan PTN yang hadir dalam  rapat itu. Yakni, pimpinan UB, UM, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Jember, Universitas Trunojoyo, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, dan Universitas Pembangunan Nasional. (viq/c3/dan)

Leave a Reply

Your email address will not be published.