Tiga PTN Tantang Virus Pemeras

Tiga PTN Tantang  Virus Pemeras, Jawa Pos Radar Malang 16 Mei 2017

Tiga PTN Tantang Virus Pemeras, Jawa Pos Radar Malang 16 Mei 2017

Tiga PTN Tantang  Virus Pemeras, Jawa Pos Radar Malang 16 Mei 2017

Tiga PTN Tantang Virus Pemeras, Jawa Pos Radar Malang 16 Mei 2017

Tiga PTN Tantang  Virus Pemeras, Jawa Pos Radar Malang 16 Mei 2017

Tiga PTN Tantang Virus Pemeras, Jawa Pos Radar Malang 16 Mei 2017

Jawa Pos Radar Malang 16 Mei 2017 (1)

Jawa Pos Radar Malang 16 Mei 2017 (2)

Jawa Pos Radar Malang 16 Mei 2017 (3)

 

Pasang Antivirus di 1.580 Komputer untuk SBM PTN Hari Ini

MALANG KOTA – Serangan virus WannaCrypt atau WannaCry yang bisa melumpuhkan sistem komputer membuat tiga perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Malang ketir-ketir. Sebab, hari ini(16/5), tiga PTN tersebut; Universitas Brawijaya(UB), Universitas Negeri Malang (UM), dan Universitas Islam Negeri (UIN) punya gawe besar. Yakni menggelar tes seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN). Ada 35.823 calon mahasiswa baru (camaba) yang menjalani tes SBMPTN.

Dari jumlah tersebut, ada 1.580 peserta SBM PTN yang mengikuti computer based test (CBT) atau tes memakai komputer.

Nah, untuk mengantisipasi agar komputer yang dipakai tes itu tidak sampai terserang vims berbahaya, panitia seleksi dari tiga PTN tersebut telah melakukan proteksi. Di antaranya memasang anti virus WannaCry di 1.580 komputer.

Panitia lokal seleksi mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Pranatalia Pratami memastikan, seluruh perangkat yang akan dipakai peserta ujian sudah aman. Sebab, sejak beredar kabar adanya serangan virus WannaCry, panitia SBM PTN bergerak cepat melakukan antisipasi. “Tim Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) UB sudah mengantisipasi virus itu sejak Sabtu lalu (13/5). Semua komputer sudah kami update windows-nya. Antivirus juga
sudah kami update. Kami juga sudah kerja sama dengan pihak Microsoft,” terang Pranatalia, kemarin (15/5).

Pranatalia menambahkan,panitia SBM PTN menyadari, virus WannaCry cukup berbahaya. Sebab jika sampai menyerang komputer yang dipakai SBM PTN, maka jawaban dari 1.580 peserta seleksi tersebut akan hilang. Apalagi, ada aturan baru, jika komputer peserta SBMPTN mati atau data jawaban hilang, tidak ada tes ulang. Beda dengan tahun lalu, jika komputermati, peserta dialihkan mengikuti tes pakai kertas. “Tahun ini tidak begitu karena back up menggunakan elektronik berbasis sistem,” tandas dia.

Untuk diketahui, virus WannaCry saat ini menjadi “momok” bam bagi masyarakat pengguna teknologi berbasis komputer. Sebab, virus yang disebar kelompok peretas yang menamakan dirinya The Shadow Brokers Amerika Serikat itu bisa merusak semua data yang ada di jaringan komputer. Bahkan, semua file di komputer pun terkunci. Untuk bisa membuka kembali/file dan data, maka pihak peretas akan meminta tebusan senilai USD 300 (setara Rp 4 juta). Karena itu, virus WannaCry bisa disebut dengan virus pemeras.

Permintaan tebusan itu akan muncul dalam layar komputer secara otomatis. Jika korban tidak segera membayar tebusan selama enam hari, maka semua file langsung dilenyapkan. Jahat sekali. Virus ini sendiri masuk ke komputer
via e-mail. Biasanya ada e-mail dari pengirim yang tidak jelas. E-mail itulah yang menyebar virus ke jaringan komputer.

Antisipasi melawan serangan virus WannaCry juga sudah dilakukan panitia lokal SBM PTN di Universitas Negeri Malang (UM). Tim Teknologi Informasi dan Komunikasi UM telah menyiapkan perangkat komputer yang bebas virus untuk tes seleksi calon mahasiswa bam. Sehingga pihak UM yakin, tes seleksi dengan menggunakan komputer dipastikan aman. Soal virus (WannaCry) itu, kami sikapi secara bijak. Tim teknologi informasi dan komunikasi kami sudah berusaha mengantisipasinya,” tegas Wakil Rektor I UM Prof Dr Hariyono MPd kemarin.

Senada, Ketua Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) UIN Malang Linda Salma Anggraeni yakin, komputer untuk tes hari ini aman. Sebab, perangkatnya sudah terproteksi dari virus. “Soal virus itu, kami juga sudah mengantisipasinya agar tidak terjangkit. Insya Allah, semua aman,” tandas Linda.

Tahun ini, UIN Maliki memang baru kali pertama menyelenggarakan seleksi mahasiswa berbasis komputer. Di tahun-tahun sebelumnya, hanya UB dan UM yang melakukannya. “Namun, kami sudah menyiapkan segala instalasi pada komputer,” jelasnya.

Pakar jaringan Universitas Brawijaya (UB) Eko Sakti Pramukantoro SKom MKom menambahkan, virus WannaCry atau Ransomware merupakan sebuah program yang dibuat untuk menginfeksi komputer, lalu merusak filenya. Kemudian virus tersebut meminta imbalan agar mendapatkan key (kunci) untuk membuka file itu.

File yang sudah terenkripsi berekstensi .WNCRY, seperti halnya dokumen dengan ekstensi .doc atau .xls. “Sistem operasiyang dapat terinfeksi adalah Microsoft Windows Vista SP2, Windows Server 2008 SP2 and R2 SP1, Windows 7, Windows XP, Windows 10, Windows 8.1, Windows RT 8.1, Windows Server 2012 and R2, dan Windows Server 2016,” jelas alumnus Universitas Trunojoyo ini.

Eko juga menjelaskan, ketika komputer sudah terinfeksi, maka file akan terinfeksi dan berubah nama menjadi WNCRY. Untuk membuka (dekripsi) diperlukan sebuah kunci. Untuk mendapatkan kunci, korban perlu mengirimkan uang dalam bentuk bitcoin setara denganUSD 300 (setara Rp 4 juta) ke alamat yang ditentukan.

Istilah Ransomware, diakuiEko, memang sudah lama ada. Itu merupakan salah satu varian dari malware, (ransomware membuat file terenkripsi untuk tidak dapat diakses dan ada imbalan untuk mengakses file tersebut). Akan tetapi, yangsaat  ini ramai dibicarakan mempakan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Eko menerangkan untuk menanggulangi virus tersebut hams pakaiproduk atau sistem operasi yang legal, bukan bajakan. “Pastikan sistem operasi Windows Anda selalu ter update dan jangan pakai sistem operasi yang sudah end oflife (tidak update)’,’ pungkasnya

Rasa khawatir adanya virus WannaCry ini juga melanda Pemkot Malang. Dinas komunikasi dan informasi langsung
meminta semua instansi di bawah naungan Pemkot Malang segera mengamankan data vitalnya di komputer. terutama data kepegawaian dan data keuangan. Caranya dengan menyalin semua berkas. “Pekan lalu kami sudah mendapat informasi ancaman virus ini. Langsung di -share, baik ke lingkungan pemkot maupun masyarakat,” terang Kepala Diskominfo Kota Malang Zulkifli Amrizal, kemarin.

Pihak diskominfo mengimbau agar masyarakat yang menggunakan perangkat Windows untuk meng upgrade menjadi Windows 10, lantaran versi tersebut ter-update secara efektif dalam menghindari ancaman virus cyber. Meski demikian, sebagian besar instansi di Kota Malang beluramemakai perangkat Windows 10 yang asli. Kebanyakan masih menggunakan perangkat lama, yaitu Windows XP. “Jadi, Windows 10 ini terbaru dan update sistemnya bam juga, kalau perangkat lama Windows XP update sistemnya di Microsoft tidak ada,” terangnya.

“Di kantor diskominfo menggunakan Windows 10, saya cek langsung ternyata tidak ada masalah. Semua file masih tetap aman,” tambahnya. Zoel-sapaan akrab Zulkifli Amrizal- mengimbau seluruh satu an kerja perangkat daerah
(kini bemama organisasi perangkat ,daerah/OPD) melakukan upgrade pada komputernya. Nantinya diskominfo bisa membantu secara teknis jika ada masalah jaringan komputer. “Nanti kami arahkan untuk membuat pagu (kuota)
anggaran untuk upgrade itu,”tegasnya. (viq/lll/c2/abm)

Leave a Reply

Your email address will not be published.