Serpihan Luka di Selatan Jogja

Serpihan Luka di Selatan Jogja, Surya 19 April 2017

Serpihan Luka di Selatan Jogja, Surya 19 April 2017

Surya 19 April 2017

Artikel

DUKA adalah warisan abadi yang ditinggalkan perang. Bahkan untuk sebuah kemenangan, terkadang musti ditebus dengan pengorbanan.

Serpihan luka dari perang puluhan tahun silam masih membekas dan terkenang, membawa pesan bagi . generasi sekarangjuga masa mendatang.

Di selatan Yogyakarta, di Desa Ngoto, Kabupaten Bantul, sebuah monumen didirikan sebagai tanda sekaligus penjaga memori peristiwa pilu yang menewaskan delapan orang. Tiga di antaranya putra terbaik perintis angkatan udara

Republik Indonesia (AURI), yakni Marsda TNI (Anumerta) Agustinus Adisutjipto, Marsda TNI (Anumerta) Prof Dr Abdulrahman Saleh, dan Opsir Muda Udara I (Anumerta) Adisumarmo Wliyokusumo.

Marsda TNI Eko Edi Suntoso dan MarsmaBenyamin Dandel kemudian berinisiatif membuat  replika bangkal pesawat  C-47 Dakota VT-CLA. Replika tersebut cukup menggambarkan kisah pilu, ketlka pesawat ditembak Jatuh oleh pesawat Belan’da pada 29 Juli 1947.

Pesawat C-47 Dakota VTCLA merupakan pesawat yang dicarter Indonesia dari Singapura. Pesawat irii mengangkut sumbangan obat-obatan dari Palang

Merah Malaya dan sedianya akan mendarat di bandara Maguwo. Naas, keberadaan pesawat  pengangkut obat-obatan ini tertangkap pesawat patroli Belanda, Kitty Hawk. Penyerangan terhadap C-47 Dakota VT-CLA, boleh dlkata sebagal aksi balas dendam Belanda, setelah beberapa saat sebelumnya, Belanda mendapat serangan udara yang dilakukan sekelompok Karbol Akademi Angkatan Udara.

Serangan udara ini membidik markas-markas militer Belanda di Semarang, Ambarawa dan Salatiga. Monumen Ngoto, yang  menjadi Monumen Perjuangan TNI AU, didirtkan 1 Maret 1948, luka dan lara atas musibah itu terasa dari foto-foto yang dipajang di kompleks monumen. Pula, relief yang menceritakan kronologi Jatuhnya C-47  Dakota VT-CLA. Sangat informatif dan mampumembangkltkan imajinasi.

Klni, tentu banyak cara mengilhami makna dari pengorbanan tertinggi yang mereka berikan dan 29 Juli, tanggal jatuhnya C-47 Dakota VT-CLA, akan selalu diperlngatl sebagal Hari Bhaktl AngkatanUdara.

Berkunjung, mendoakandan menabur bunga dl pusara Marsda TNI (Anumerta) Agustinus Adisutjlpto dan Marsda TNI (Anumerta)

Prof Dr Abdulrahman Saleh di kompleks Monumen Peijuangan TNI AU, setidaknya bisa menjadi cara kita untuk mengilhami pengorbanan tertinggi yang mereka berikan. (http://surabaya.tribunnews.oom/2017/04/18/menikmati-serpihan-luka-dari-selatan-jogja)

Leave a Reply

Your email address will not be published.