Saatnya Ilmuwan Sains dan Matematika Berkolaborasi

Saatnya llmuwan Sains dan Matematika Berkolaborasi, Malang Post 30 Agustus 2017

Saatnya llmuwan Sains dan Matematika Berkolaborasi, Malang Post 30 Agustus 2017

download Malang Post 30 Agustus 2017

MALANG – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Malang (UM) menggelar seminar internasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Graha Cakrawala UM, kemarin (29/8). Seminar ini membahas tentang menyatukan dua disiplin ilmu yakni Sains dan Matematika untuk membuat sebuah teknologi, dengan konsep STEM (Science, Technology, Enginering, and Mathematic).

Salah satu pembicara dari Utah State University USA Prof Dr Oenardi Lawanto mengatakan, konsep ini penting diterapkan untuk kemajuan teknologi berkelanjutan secara global. Sebab, kata
dia, sejak dulu, keilmuan pengetahuan alam (sains) dan matematika belum terintegrasi dan melebur menjadi satu dalam penerapannya. Flal itulah, lanjutnya yang membuat pertumbuhan teknologi belum bisa maksimal.

“Matematika dan pengetahuan alam jika diterapkan secara terintegrasi kemudian diaplikasikan ke teknologi, akan merujuk pada kemajuan dan basis perekonomian. Para ilmuwan atau innovator sudah jangan lagi terkungkung dengan medan pendidikan keilmuan mereka,” bebernya.

Menurutnya, ilmuwan, innovator, atau Sumberdaya Manusia (SUM) dimasing-masing bidang bisa saling belajar dan bukan terkungkung pada satu ilmunya saja. Selama ini lanjutnya, ilmu mumi juga telah banyak berkontribusi dalam kemajuan teknologi. Beberapa di antaranya adalah biologi yang lebih fokus pada kultur jaringan dan fisika material dengan menemukan bahan-bahan alam untuk menjadi semi konduktor.

“Biologi juga merambah pada pemetaan gen padi dan membuat senyawa dari bahan alami yang efektif untuk kontrasepsi dan sebagainya.” terang dia.

Oenardi membeberkan. ketika sains dan keilmuan matematik nenjadi satu integrasi,
lahirnya teknologi akan lebih tertata lagi. Tidak adanya inte^asi antara dua ilmu tersebut, membuat proses penyelesaian seringkali susah diselcsaikan.

la berpesan, mulai saat ini, jangan lagi ada batasan dan perbedaan antara dua disiplin ilmu tersebut. la mengharapkan, SDM atau ilmuwan bidang sains dan matematika bisa saling belajar.

Seminar internasional tersebut mendatangkan 8 keynote speaker dari Amerika Serikat Jerman, Thailand, Malaysia dan Indonesia. Selain itu juga ada 491 paper yang akan dipresentasikan dalam sesi paralel.

“Output dari seminar ini adalah mengajak kerjasama berbagai universitas dari luar negeri dalam bidnag penelitian dan pembelajaran, mengembangkan road map penelitian bidang MIPA dan pendidikan serta membuka kesempatan joint research dengan para pembiacara dan peserta dari luar negeri,” tutumya. (sin/oci)

Leave a Reply

Your email address will not be published.