Rp 0,5 M untuk Bidikmisi

Jawa Pos Radar Malang 7Oktober 2016

Jawa Pos Radar Malang 7Oktober 2016

Jawa Pos Radar Malang 7Oktober 2016

Rp 0,5 M untuk Bidikmisi

UMDapatAnggaran Pusat, UIN Nihil

MALANGKOTA-Perlakuan terhadap mahasiswa bidikmisi di kampus, temyata berbeda-beda. Ada kampus yang mendapatkan anggaran untuk membina para
mahasiswa penerima beasiswa tersebut, ada juga yang tidak dapat alokasi anggaran.
Di Universitas Negeri Malang (UM) misalnya, sejak tahun ini ada anggaran pembinaan sebesar Rp 500 juta. Dana ini dikucurkan Kementerian Riset dan Teknologi. “Baru tahun ini ada. Tahun lain belum ada,‘jadi dana ini untukbidikmisi angkatan 2016,” kata Kepala Bagian Kemahasiswan Universitas Negeri Malang (UM)
Taat Setyohadi, kemarin (6/10).
Bidikmisi adalah program beasiswa yang diperuntukkan kepada mahasiswa beprestasi yang kurang mampu. Selain bebas SPP, setiap bulan mahasiswa bidikmisi mendapatkan Rp 600 ribu untuk biaya hidup. Dananya bersumber dart Kementerian Riset dan Teknologi.
Taat membeberkan, dana Rp 500 juta itu rencananya akan digunakan untuk memfasilitasi pengembangan karakter dan pengembangan akademik. Di antaranya pelatihan jumalistik, pelatihan penelitian, pelatihan mengikuti Pekan Kreatif Mahasiswa, serta pengembangan kreasi seni dan olahraga. “Intinya untuk mengembangkan potensi yang ada serta menambahkan kemampuan soft skill dan hard skill’,’ kata dia.
Dalam melaksanakan pembinaan mahasiswa bidikmisi di UM, kemahasiswaan diban-
tu dengan Forum Mahasiswa Bidikmisi (Formadiksi). Taat mengatakan, Formadiksi merupakan organisasi yang mewadahi mahasiswa bidikmisi. “Ada kegiatan apapun, informasinya akan disampaikan oleh pengurus Formadiksi,” jelas dia.
Dia mengatakan, pada taoleh kemahasiswaan. “Semoga dengan adanya anggaran
ini, kegiatan pengembangan bidikmisi angkatan 2016 akan semakin lebih baik,” kata dia.
Sementara itu, mahasiswa bidikmisi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang tidak senasib dengan bidikmisi UM. Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerja Sama Achmad Hem mengatakan, bidikmisi di UIN Maliki tidak ada anggaran khusus untuk pembihun-tahun sebelumnya, pembinaan mahasiswa bidikmisi tidak ada anggaran dari pusat. Jadi anggarannya dari kampus. Tahun 2016 ini, ada perbedaan. UM mendapatkan dana pembinaan sebesar itu untuk bidikmisi angkatan 2016 yang jumlahnya1.130 mahasiswa.
Ketua Formadiksi UM Khoirul Anam membenarkan adanya pembinaan tersebut. Tahun sebelumnya, “kegiatan yang diadakan Forn^diksi memang tidak sepeniftinya didanainaan. “Memang tidak ada angga¬ ran pembinaan dari Kementerian Agama pusat,” kata dia.
Pembinaan yang dilakukanhanya melalui unit kegiatan mahasiswa (UKM). Bagj mereka yang menginginkan mengembangkan potensi non akademiknya, pihak kampus sangat mengajurkan mereka betgabung dengan UKM. “Dengan bergabung di UKM, berarti mereka ikut menikmati pembinaan kompetensi non akademik yang didanai kampus,” kata dia. (Ms/cl/riq)

Leave a Reply

Your email address will not be published.