Rektor Tak Alergi KPK Awasi Pilrek
Jawa Pos Radar Malang 30 Desember 2016
Rektor Tak Alergi KPK Awasi Pilrek
Cegah Kompsi, Dapat Tingkatkan Kredibilitas
MALANG KOTA – Rektor di Kota Malang tak alergi dengan kedatangan komisi pemberantasan korupsi (KPK) di wilayah kampus. Mereka tak akan menutup diri dengan kehadiran aparat pemberantas korupsi pada proses pemilihanrektor (pilrek).
Itu seiring dengan rencana yang digulirkan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Terhitung mulai tahun depan, pada pelaksanaan pemilihan rektor, Kemenristekdikti bakal melibatkan KPK, Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), dan Ombudsman RI.
Keterlibatan ketiga lembaga ini untuk menjaga proses pemilihan rektor terbebas dari praktik kompsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Sebab, masih ada anggapan bahwa pelaksanaan pemilihan rektor menjadi ajang korupsi.
Rektor Universltas Brawijaya (UB) Prof Dr Ir Mohammad Bisri MS menyatakan, kebijakan tersebut sangat baik. Dia berharap, pelibatan ini bisa menghasilkan rektor yang kompeten dengan proses yang baik, benar, transparan, juga independen.
“Keterlibatan tiga lembaga itu juga akan menunjukkan basil rektor yang terpilih, adalah pejabat yang bersih,” bebernya kepada Jawa Pos Radar Malang, kemarin (29/12).
Meski demikian, Bisri menampik adanya isu kasus suap dalam proses pemilihan rektor. Dia mengungkapkan, belum pernah tahu bukti nyata kalau ada indikasi
Keterlibatan tiga lembaga itu juga akan menunjukkan basil rektor yang
terpilih, adalah pejabat yang bersih.”Prof Dr Ir Mohammad Bisri MS Rektor Universitas Brawijaya