Pupuk Nasionalisme lewat Sosiodrama

Pupuk Nasionalisme lewat Sosiodrama , Malang Post 21 agustus 2017..

Pupuk Nasionalisme lewat Sosiodrama , Malang Post 21 agustus 2017..

Download Malang Post 21 agustus 2017

MENARI sudah menjadi hobi bagi Diah Mega. Maklum saja. gadis kelahiran Malang 20 April 1994 itu sudah menggeluti dunia tari sejak duduk di bangku kelas 1 SD. Menurut dia, menari bisa menjadi media baginya untuk mengekspresikan diri. “Menari buatku itu bukan sekadar hobi, tapi juga sebagai  sarana mengekspresikan apa yang sedang saya rasakan,” kata Mega.

Saat senang atau bad mood, bagi Mega, menari adalah cara untuk melampiaskan emosi yang paling tepat. Kecintaannya terhadap dunia tari jugalah yang akhimya membuat dia memutuskan melanjutkan jenjang pendidikannya di Program Studi Pendidikan Tari dan Musik Universitas Negeri Malang (UM).

Belakangan, gadis 23 tahun itu juga mulai mendalami sosiodrama. Pertunjukan sosiodrama mcrupakan kolaborasi antara pertunjukan seni tari dan drama kolosal yang lebih dominan menceritakan tentang kisah-kisah perjuangan

“Mulai tertarik dengan sosiodrama karena lewat pertunjukkan, secara tidak langsung kita bisa bercerita pada audiens tentang nilai-nilai nasionalisme,’’ terangnya. Terakhir, pada momcn peringatan Detik-Detik Proklamasi di Stadion Kanjuruhan Kamis lalu (17/8), Mega berkolaborasi dengan komunitas seni, pelajar, TNI, dan Polri untuk menampilkan pertunjukan spr? siodrama tentang perjuangan Brigjen Abdul Manan Wijaya, salah satupahlawan kemerdekaan asal Pujon. (ilk/c3/nay

Leave a Reply

Your email address will not be published.