Pameran Komik-Serasehan-Kenduri Budaya. Malang Post, 28 Mei 2016

Pameran Komik-Serasehan-Kenduri Budaya. Malang Post, 28 Mei 2016

Pameran Komik-Serasehan-Kenduri Budaya. Malang Post, 28 Mei 2016

Senja Kala di Majapahit

Pameran Komik-Sarasehan-Kenduri Budaya

MOJOKERTO- Ngaji Komik Teguh Santosa ke-2 dihelat pada Sabtu,28Mei2016pukul 18.30 wib di Rumah Budaya Selo Adji Jl. Raya Jatisumber 11 RT5 RW 2 Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto.

Dalam acara tersebut menghadirkan sejumlah narasumber,
Drs. Mudzakir Dwi Cahyono, M.Hum, sejarawan, Universitas Negeri Malang, Taufik “Monyong” Hidayat, Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Timur; Dhany Valiandra, putra ke-2 komikus Teguh Santosa; Muhammad Nashir, pendiri Kampoeng Boedaja, Malang; Basnendar, H.P, S.Sn, MDs, Kaprodi DKVISI Surakarta; Ribut Sumiyono, Rumah Budaya
Selo Adji, Trowulan; Drs.Hadi Sucipto, Lembaga Kajian Batik
Majapahit; Indra T.Kumiawan, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto; Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto dan Abdul-Malik, salah satu penulis di buku Komik Indonesia Masih Ada, Teguh Santosa.

Selain sarasehan, akan diisi pula dengan Pameran Komik dan Kenduri Budaya, antara lain Kidung Khayangan dari Bagus
Mazasupa (pemain kibor Sirkus Barock-nya sawung Jabo) dan
Teguh Joyo Santiko; Suluk Komik Majapahitan oleh Moham¬
mad Nashir dan macapatan oleh Asa Wahyu Setyawan Muchtar
(Ketua 1 Eklesia Prodaksen Kebonagung)

Ngaji Komik mempakan kegiatan seni budaya untuk tetap
menjaga spirit komikus Teguh Santosa, penerima Penghar-
gaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2015 sebagai
Tokoh Berdedikasi.

Dhany Valiandra, putra ke-2komikus Teguh Santosa (1942-
2000) bersama keluarga Besar Teguh Santosa mengadakan
Ngaji Komik Teguh Santosa yang ke-2,dengan mendiskusi-
kan komik karya Teguh Santosa bertajuk Senjakala di Majapahit. Sebelumnya Ngaji Komik yang pertama digelar di Dewan Kesenian Malang Jl. Majapahit 3, pada 29-31 Agustus 2015 dengan komik Dewaruci sebagai pokok bahasan.

Menurut Dhany Valiandra, cerita bergambar Senjakala di Majapahit terbit perdana Oktober 1985 oleh Proyek Media Kebudayaan Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. ‘ ’Cergam Senja Kala di Majapahit dicetak hanya 100 eksemplar, proyek bancaan.Teguh Santosa, sang komikus malah tidak dapat jatah bukunya,” ujamya.

Teguh Santosa mencoba menghidupkan sejarah Majapa¬
hit dengan bahasa visual komik. ’’Setidaknya komik ini akan se-
dikit membantu kita memudahkan melihat peristiwa seperti apa geger suksesi di Majapahit kala itu. Komik setebal 50 halaman ini pemah menjadi pengharapan Teguh Santosa agar bisa sampai ke tangan para pelajar, tidak hanya bertahan di perpustakaan, Komik iki critane kudu ditulamo nang rakyat. Bapak pemah bilahg seperti itu,” papar Dhany Valiandra.

Saat menggerjakan komik Senajakala di Majapahit, Teguh
Santosa juga melakukan riset ke lokasi reruntuhan kerajaan
majapahit di Trowulan Mojokerto. “ Waktu itu kondisi masih
belum sebagus sekarang ini. Bapak naik Vespa ke Mojokerto
dengan Ema Wardhana komikus Malang (Aim). Rujukan cerita
Teguh Santosa diambil dari buku Muhammad Yamin,” jelas
Dhany Valiandra.

Program ini keija bareng, Rumah Budaya Selo Adji-Dewan
Kesenian Jawa Timur, Dewan Kesenian Kabupaten Mojo¬
kerto, Malang Post. Lembaga Kajian Batik Majapahit, MNC
Publishing, Institut Seni Indonesia Surakarta dan Keluarga
Besar Teguh Santosa. (ary)

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.