Jurusan Biologi UM Tingkatkan Kapabilitas Mahasiswa Lewat Workshop Budidaya Anggrek

 

SURYAMALANG.COM, MALANG – Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan program inovasi bisnis mahasiswa lewat ‘Workshop Pendampingan Budidaya dan Analisis Peluang Bisnis Anggrek’, Sabtu (4/9/2021).

Program ini untuk meningkatkan kapabilitas mahasiswa.

Sehingga mereka bisa menerapkan konsep-konsep ilmu yang telah dipelajari di bangku perkuliahan dalam kegiatan wirausaha yang menjanjikan.

Workshop budidaya ini dihadiri oleh sejumlah mahasiswa baik secara daring maupun luring.

Pematerinya As’ari, Dirut PT Java Indo Arjuno, Dr H Agus Dharmawan MSi, tenaga ahli PT Java Indo Arjuno dan Faiz Ridho ST MM, Kabag Humas Kebun Anggrek Singosari.

As’ari menceritakan awal mulai kecintaan terhadap anggrek bermula dari ide menyenangkan ibunya.

“Ide awal usaha saya adalah keinginan untuk menyenangkan hati ibu dengan membuatkan kebun bunga di belakang rumah,” jelas dia.

Dari hal itu kemudian berubah menjadi hobi.

Pada 2010 mulai memenuhi kebun dengan berbagai koleksi anggrek.

“Sekarang, 2021, alhamdulilah mulai membangun kebun ke empat  untuk mendukung produksi dan konsep penjualan yang lebih bagus,” jelasnya.

Untuk itu, ia mengajak untuk sekelilingnya dapat meraih sukses bersama dengan menjalin kemitraan dengan petani plasma.

Selain itu, ia juga berbagi ilmu dan pengalaman untuk pembelajaran di kampus.

Dengan begitu, ia bisa membekali mahasiswa agar melirik sektor wirausaha dan tidak bergantung pada lapangan perkerjaan yang sudah.

Dan diharapkan kedepannya dapat merdeka secara finansial.

Sedang Ridho mengatakan pada proses seedling diperlukan ketelitian dan kehati-hatian agar bibit anggrek tidak mengalami kerusakan jaringan.

Untuk mengeluarkan bibit dari botol bisa ditambahkan sedikit air dengan mengocok pelan-pelan agar akar terpisah dari media agar yang menempel. 

Bibit anggrek yang ada dalam botol kultur berasal dari biji anggrek yang disemaikan secara aseptik in vitro pada media buatan yang mengandung energi, nutrisi dan senyawa organik lengkap yang diperlukan untuk perkecambahan dan pertumbuhan protokorm menjadi seedling. 

Bibit  anggrek yang telah ditumbuhkan dalam botol-botol kultur telah terbiasa hidup dalam kondisi aseptik dan berkecukupan energi dan nutrisi yang tersedia dalam media kultur.

Oleh karena itu, agar bibit anggrek dapat hidup mandiri dan mampu melakukan fotosintesis di lingkungan eksternal perlu dilakukan aklimatisasi atau pengadaptasian bibit.

Aklimatisasi dilakukan dengan cara memindahkan bibit anggrek dalam botol ke dalam community-pot dengan menggunakan media tanam seperti pakis, mos, arang dll.

Bibit dalam botol yang sudah bisa diaklimatisasi mempunyai ukuran kurang lebih dari 4 cm dengan 3-5 lembar daun dan 4-6 akar. 

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar pertumbuhan anggrek dapat optimal antara lain yaitu  kemiringan lahan 0-2 persen agar anggrek bisa ditanam dalam hamparan.

Kemudian ketinggian tempat untuk anggrek jenis dendrobium berkisar 100-199 m dpl (0-500 m dpl).

Suhunya berkisar 25-35°C,  lokasi pemeliharaan anggrek harus terbebas dari polusi terutama bahan kimia berbahaya.

Sumber| https://suryamalang.tribunnews.com/2021/09/05/jurusan-biologi-um-tingkatkan-kapabilitas-mahasiswa-lewat-workshop-budidaya-anggrek?page=all