Jumlah Guru Besar di PTN Jomplang

Jawa Pos Radar Malang 9 November 2016

Jawa Pos Radar Malang 9 November 2016

Jawa Pos Radar Malang 9 November 2016

Jumlah Guru Besar di PTN Jomplang

UIN Cuma Punya Lima, Adakan Program Khusus

MALANG KOTA-Jumlah guru besar atau profesor di tiga perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Malang, masih tidak seimbang. Dari data yang dihimpun Jawa Pos Radar Malang, Universitas Brawijaya (UB) mempunyai guru besar paling banyak dengan total 119 orang. Disusul Universitas Negeri Malang (UM) yang mempunyai 78 guru besar, dan Universitas Islam Negeri
(UIN) hanya punya lima gum besar Jika dilihat dari angka tersebut, rasio antara guru besar dengan jumlah mahasiswa masih sangat jauh. UB dengan total mahasiswa
sekitar 50 ribu, rasio mahasiswa dengan gum besar adalah 1:420. Sedangkan UM dengan jumlah mahasiswa sekitar 29.000, rasionya mencapai 1:358. Sedang¬
kan UIN Malang dengan mahasiswa sekitar 12 ribu mahasiswa, rasionya mencapai 1: 2.400.
Jika dibandingkan persentase jumlah dosen, guru besar di UB mencapai 5,74 persen dari total 2.074 dosen. Sedangkan UM, persentasenya mencapai 8,04 persen dari jumlah dosen 1.007 orang. Persentase UIN tidak sampai satu persen atau 0,95
persen dari total dosen 526 orang.
Menanggapi minimnya guru besar tersebut, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga UIN Malang Dr M Zainnudin MA mengatakan, kampus yang sempat bemama Universitas Islam Indonesia-Sudan ini tengah bempaya menambah
jumlah profesor. Caranya dengan program percepatan gum besar. ”Pada tanggal 5-6 dan 8-9 November ini kami menghadirkan dua narasumber ahli di bidang jumal
internasional. Untuk melatih 50 doktoryang berpangkat 4-B. Guna mempersiapkan karya tulis mereka agar bisa masuk ke jurnal internasional terindeks Scopus’,’  kata Zainudin kepada Jawa Pos Radar Malang.
Menurut Zainnudin, publikasi karya ilmiah di jumal internasional menjadi hambatan tersendiri bagi UIN Malang. Sehingga, perlu diadakan pelatihan khusus untuk
meningkatkan publikasi karya ilmiah. ”Ini aturan terbam sejak dua tahrm ini. Dulu masih belum begini. Maka kami hams berjuang keras menembus ke sana,” papamya.
Selain meningkatkan publikasi karya ilmiah, UIN Malang berupaya mendorong dosen muda untuk terus menulis. Agar kelak menjadi terbiasa menerbitkan karya ilmiah, baik di jurnal nasional maupun internasional. “Menyiapkan akademis dimulai dari muda ini kan enak. Jadi nanti mereka terbiasa menulis, sehingga tidak asing lagi dengan karya tulis,” ucap Zainnudin.(kis/zya/cl/riq) p(

Leave a Reply to Anonymous Cancel reply

Your email address will not be published.