Inovasi Belajar Budaya Kuritabaya Diapresiasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kota Malang dan Peneliti Sastra Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur

MALANG, NewMalangPos – Tim PKM-K Universitas Negeri Malang, KURITABAYA, sukses memproduksi media pembelajaran berbasis teknologi augmented reality secara massal. Buku berjudul Mlaku Mlaku ing Yogyakarta ini diperkenalkan kepada orang tua dan berbagai sekolah dasar sebagai media pembantu proses pembelajaran bahasa dan budaya jawa di bangku Sekolah Dasar (SD).

Direktur utama KURITABAYA, Mufazatul mengatakan media pembelajaran ini tercipta dari permasalahan kegiatan pembelajaran budaya dan bahasa Jawa yang diperoleh dari survei lapangan pada beberapa sekolah dasar di Jawa Timur, yaitu Malang.

Berdasarkan hasil survei tim ke beberapa sekolah dasar, yakni salah satunya dengan Guru SD Negeri 4 Sitirejo, Malang, Anis mengatakan pembelajaran bahasa Jawa relatif belum efektif dan terpantau bahwa jam pembelajarannya jauh lebih sedikit dari mata pelajaran lainnya.

“Sejauh ini buku pelajaran bahasa Jawa juga masih bersifat konvensional. Selain itu, masuknya bahasa asing di era globalisasi mengharuskan adanya perubahan metode pembelajaran tradisional yang menyebabkan kurang efektifnya proses penyerapan dan pemahaman materi pembelajaran, karena anak cenderung tertarik untuk belajar bahasa asing tersebut. Hingga saat ini, kami kekurangan buku yang menarik dan interaktif dalam pembelajaran budaya dan bahasa jawa,” ujar Anis.

Keprihatinan inilah yang menjadi latar belakang tim KURITABAYA untuk menunjukkan aksinya dalam berinovasi menghadirkan media pembelajaran sebagai generasi yang peduli akan kekayaan dan kelestarian budaya Indonesia. Berkat hasil inovasi tersebut, Mufazatul bersama rekannya lolos didanai 100 persen oleh Kemendikbudristek dalam Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan tahun 2021 di bawah bimbingan ibu Umi Nuraini S.Pd., M.Pd., MCE., dan mendapatkan perhatian serta dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Pusat Bahasa Depdikbud.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Pusat Bahasa Depdikbud, Ema Sumiarti memberikan tanggapan positif terhadap karya inovatif dan unik yang diciptakan Mahasiswa Tim PKM-K Universitas Negeri Malang. Karya ini telah didesain dengan konsep lift the flap book dengan perpaduan teknologi augmented reality yang menarik.

“Buku ini sangat kreatif, bisa dikembangkan lebih lanjut untuk jenjang yang lebih tinggi. Selamat dan sukses bagi tim yang menyusun buku ini. Semoga series berikutnya lebih kreatif, inovatif, dan bermanfaat untuk siswa tingkat dasar,” tutur Ema.

KURITABAYA dengan series pertamanya ini merupakan hasil inovasi tim KURITABAYA berupa media pembelajaran berbasis teknologi augmented reality dengan desain lift the flap untuk menarik minat siswa dalam belajar budaya dan bahasa Kawa dengan kategori umur 6-9 tahun. Buku yang berjudul Mlaku-Mlaku ing Yogyakarta ini menceritakan kisah Banu dan Dara yang mengajak para pembaca berkeliling Kota Yogyakarta sambil belajar bahasa dan budaya Jawa. Adanya perbedaan dialek pemakaian bahasa Jawa lokal antar daerah di Pulau Jawa mengharuskan adanya standar baku yang bisa dipahami oleh semua orang Jawa. Yogyakarta terkenal sebagai kota pengguna bahasa Jawa baku standar sebagai dialek kesehariannya yang dijadikan panduan kiblat dalam berbahasa jawa di berbagai wilayah Pulau Jawa.

Keunikan buku bahasa Jawa berteknologi augmented reality pertama yang diciptakan di Indonesia ini, juga turut mengundang perhatian Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Peneliti sastra di Balai Nahasa Jawa Timur dan Pusat Bahasa Depdikbud, Amir Mahmud sangat mendukung keberadaan buku inovatif untuk menjadi sebuah media interaktif dalam mengenalkan budaya kepada anak zaman sekarang.

“Buku cerita Kuritabaya Mlaku-Mlaku ing Yogyakarta sing ditulis mahasiswa UM iki cocok yen diwaca bocah Sekolah Dasar (SD) sampe wong tuwo. Buku Kuritabaya iki kertase kandel lan mewah, gambare apik, tulisane jelas, lan critane ora kedawan wacanane. Kuritabaya cocok diedarake nganggo media cetak lan elektronik, uga difilemake amarga buku iki nduweni trobosan teknologi modern, iso diteruske mligi kanggo nglestareke lan pasinaon budaya lan Basa Jawa. Bocah-bocah lan kawula mudha kudu cerdas gunake teknologi modern, naming uga tetep gandrungi budaya lan basa daerahe,” tutur Amir.

Berkat kerjasamanya dengan berbagai jaringan SDvdengan dukungan para orang tua anak, dosen, dan masyarakat sekitar, buku Kuritabaya karya mahasiswa Universitas Negeri Malang ini telah berhasil dijual hingga lebih dari 50 eksemplar dalam kurun waktu dua bulan.

“Buku kami sangat diminati oleh para orang tua, mitra sekolah dasar. Dosen, peneliti sastra balai bahasa provinsi Jawa Timur, dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kota Malang. Sehingga dalam kurun waktu dua bulan, sudah terjual lebih dari 50 eksemplar,” jelas Nur Alfiyatuz, selaku bagian pemasaran.

Harapan ke depannya, kelompok ini dapat terus menciptakan variasi cerita Buku Kuritabaya dengan berbagai series jenjang berikutnya. Buku ini bisa dibeli dengan harga Rp 153.000. Pembaca dapat mengakses aplikasi augmented reality melalui scan barcode yang telah disediakan di cover buku. (*)

Sumber|https://newmalangpos.id/inovasi-belajar-budaya-kuritabaya-diapresiasi-kepala-cabang-dinas-pendidikan-kota-malang-dan-peneliti-sastra-balai-bahasa-provinsi-jawa-timur