Empat Kampus Tambah 500 Maba Asing

MALANG KOTA– Sebanyak 500 mahasiswa baru (maba) asal luar negeri mulai berdatangan ke Kota Malang. Mereka sudah menjalani kuliah tatap muka. Salah satunya di Universitas Negeri Malang (UM). Direktur BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) UM Dr. Gatut Susanto mengatakan tahun ini setidaknya ada seratus mahasiswa asing yang datang ke UM. Mahasiswa internasional itu datang dari berbagai negara. Namun, pria yang akrab disapa Gatut itu mengatakan tahun ini didominasi oleh mahasiswa yang berasal dari Afrika.

Gatut menyampaikan sekitar seratus mahasiswa asing itu masuk dalam berbagai program yang berbeda-beda. Misalnya, di BIPA UM untuk program non-degree setidaknya mempunyai enam program yang bisa diikuti oleh mahasiswa asing. “Dari enam program itu, lima program untuk mendalami bahasa dan budaya. Sedangkan, satunya lagi untuk persiapan melanjutkan studi di UM baik S1, S2, maupun S3,” terangnya.

JADI JUJUKAN MAHASISWA ASING: Mahasiswi Universitas Negeri Malang (UM) asal Amerika Serikat (kiri) dalam acara pembukaan Critical Language Scolarship, awal bulan lalu. (ANDIKA/RADAR MALANG)

Lebih lanjut dia menyebutkan macam-macam program yang ada di UM bagi mahasiswa asing. Di antaranya In Country, Critical Language Scholarship (CLS), Wenzaa, The Indonesian Flagship Language Initiative (IFLI), CLS Refresh, dan International Student Scholarship (ISS). 

Gatut menjelaskan lima program untuk pendalaman bahasa dan budaya Indonesia itu merupakan kelas homogen. Artinya, setiap program memiliki segmentasi mahasiswa dari negara tertentu. Misalnya In Country yang merupakan program khusus untuk mahasiswa dari Thailand. Program tersebut dijalankan selama sepuluh bulan. Ada sepuluh mahasiswa Thailand yang saat ini sedang KKN di Batu. Selanjutnya untuk program CLS, khusus mahasiswa dari Amerika.

Sementara, staf Kantor Hubungan Internasional (HI) UM Achmad Yogi Setiawan mengatakan untuk program degree saat ini jumlah mahasiswanya mencapai 122 mahasiswa. Jurusan yang paling banyak diambil oleh mahasiswa luar negeri yakni Teknik Informatika. “Sementara untuk program degree sendiri yang paling banyak berasal dari negara Yaman dan Afghanistan,” ujarnya. Lebih lanjut Yogi mengatakan tahun ini ada sebanyak 988 mahasiswa asing yang dilayani UM dalam program non-degree. “Itu termasuk program yang online juga,”pungkasnya. 

Sementara Universitas Brawijaya (UB) menerima sebanyak 313 mahasiswa asing non-degree. Untuk program degree di UB ada sebanyak 127 mahasiswa asing. Pada program degree, jurusan yang paling banyak peminatnya adalah kedokteran. Sementara, mahasiswa yang paling banyak mengambil kuliah degree di UB itu berasal dari Timor Leste dan Malaysia. Direktur Hubungan Internasional UB Didik Hartono menjelaskan, untuk nondegree, ada beberapa program yang dijalankan UB. “Ada tiga program yang merupakan kerjasama dengan pemerintah yakni Darmasiswa, KNB (Kemitraan Negara Berkembang), dan Internasional Credit Transfer (ICT),” ujar Didik. 

Program non-degree yang dijalankan UB secara mandiri ada enam program. Di antaranya Summer Course, Short Course, Student Exchange, Internasional Cosortium, Internasional Research, dan KKN Internasional. Didik mengatakan penerimaan mahasiswa asing di UB sempat mengalami penurunan hingga 70 persen saat pandemi 2020 lalu. 

Sementara, Itu, di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang tahun menerima 20 mahasiswa asing program degree. Tahun ini untuk jenjang S1 jurusan yang paling diminati adalah akuntansi. Sedangkan, untuk S2 jurusan yang diminati adalah ekonomi syariah. Kemudian untuk S3 yakni Studi Islam. Staf Kantor Urusan Internasional UIN Maliki Malang Muhammad Krisna mengatakan penerimaan mahasiswa asing tahun ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Kalau tahun lalu hanya menerima 15 mahasiswa asing saja. Itu artinya, jumlah mahasiswa yang diterima tahun ini meningkat lima orang. “Sejak 2009 sampai 2022 ini sudah 538 mahasiswa asing yang menempuh studi di UIN Maliki Malang,” ujarnya. 

Meski begitu, tren peminatnya selalu naik turun. Lebih lanjut Krisna mengatakan tahun ini mahasiswa dari Mesir mendominasi. (dre/abm)

Sumber|https://radarmalang.jawapos.com/pendidikan/25/09/2022/empat-kampus-tambah-500-maba-asing/