Dosen UM Kembangkan Konten Pembelajaran Metode Interaktif Pada Guru SLB

SABTU, 25 September 2021

UNIVERSITAS Negeri Malang (UM) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dengan tema: Pengembangan Konten Pembelajaran Interaktif Pada Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kota Malang. Berlangsung Kamis(23/9/2021) dihadiri 35 guru

Pembelajaran dengan peserta didik disabilitas memerlukan strategi khusus. Sesuai dengan karakteristik hambatan belajar yang dimiliki.

Masa pandemi Covid-19 memberikan refleksi kebutuhan dukungan pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan (daring) di Sekolah Luar Biasa (SLB).

Peran teknologi semakin vital dalam pembelajaran. Guru bersama peserta didik semakin melibatkan penggunaan teknologi pada kegiatan pembelajaran.

Tim pengabdian UM, yaitu Dimas Arif Dewantoro M.Pd, Dr Ahsan Romadlon Junaidi M.Pd, Muchamad Irvan S.Pd
M.Pd dan Muchamad Irvan S.Pd., M.Pd

Tim ini, merupakan kolaborasi dosen jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) dan dosen jurusan Teknologi Pendidikan (TEP).Menghadirkan narasumber Dr Citra Kurniawan ST MM dan Riza Ilmana Harir M.Pd.

Dimas menyampaikan, kegiatan ini dirancang berdasarkan asesmen kebutuhan pelatihan guru-guru SLB. Telah dilakukan awal semester di masa pandemi.

“Keterbatasan interaksi tatap muka mendorong guru, selaku ujung tombak pendidikan melakukan inovasi-inovasi dengan menggunakan teknologi,” ujar Dimas.

“Pelatihan ini diharapkan dapat membantu guru untuk merancang konten pembelajaran interaktif. Disesuaikan dengan gaya belajar peserta didik disabilitas,” lanjutnya

“Ada gaya belajar visual yang umumnya cocok untuk siswa disabilitas runguwicara. Audio untuk siswa disabilitas netra. Kinetic untuk siswa disabilitas dengan karakter tertentu,” imbuhnya.

Citra menambahkan, kegiatan yang diselenggarakan sangat bermanfaat. Terutama untuk mengembangkan kecakapan dan keterampilan guru.

“Bagaimana guru dapat merancang sebuah media pembelajaran yang efektif dan interaktif dengan menggunakan power point,” jelasnya.

Output pelatihan ini diharapkan dapat membantu guru untuk merancang media pembelajaran yang lebih personal. Agar dapat memenuhi kebutuhan belajar setiap peserta didik yang unik dan istimewa.

“Sehingga pada akhirnya peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan mudah,” pungkasnya. (M Abd Rahman Rozzi-Januar Triwahyudi)

Download HARIAN DI’S WAY MALANG POST 25 SEPTEMBER 2021