Dosen UM Bantu UMKM Tempe Sanan dengan Mesin Pemotong Multi Intake

MALANG KOTA – Masa pandemi Covid-19 tak menyurutkan Dosen Universitas Negeri Malang (UM) untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Yaitu dengan menciptakan mesin pemotong produk tempe multi intake.

SUDAH DIPATENKAN: Para pekerja mencoba kecanggihan alat multi intake. (Muhammad Alfian Mizar for Radar Malang)

Dosen UM yang melakukan pengabdian kepada masyarakat tersebut adalah Dr H Muhammad Alfian Mizar, MP, Prof Dr Markus Diantoro MSi, dan Dr Eng Moch Sholihul Hadi ST MEng. Ketua kegiatan Dr H Muhammad Alfian Mizar MP menyampaikan, sasaran program tersebut adalah industri makanan keripik tempe Rohani di Sanan, Kota Malang. Karena di tempat ini masih menggunakan alat konvensional untuk proses potong bahan baku produksi.

”Ada 8 tenaga kerja, tapi proses pemotongan tempenya masih konvensional. Jadi, produktivitasnya kurang efektif dan efisien,” kata pria yang juga sebagai dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) UM ini.

CANGGIH: Mesin Multi Intake buatan dosen UM ini lebih tinggi produktivitasnya. (Muhammad Alfian Mizar for Radar Malang)

Menurutnya, mesin tersebut bisa memotong tempe dengan ketebalan yang merata dengan kapasitas 75 kilogram per jam. Sedangkan, jika dikerjakan secara konvensional (memotong manual) hasil ketebalannya kurang merata dan hanya bisa menghasilkan 10 kilogram per jam. ”Keunggulannya lagi, kalau pakai mesin ini ukuran ketebalannya bisa sama, karena ada pengaturannya,” jelasnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, kebutuhan listrik alat ini juga relatif terjangkau bagi kalangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Yaitu sekitar 370 watt untuk satu unit mesin. ”Mesin kami ini juga sudah keluar nomor patennya,” ungkap dia.

Sedangkan, judul program tersebut adalah: Implementasi Mesin Pemotong Produk Tempe Multi Intake Untuk Mendukung Keberlanjutan Usaha Sentra Industri Kecil Tempe Sanan Kota Malang Di Tengah Covid-19. Sementara itu, nomor pendaftaran patennya adalah S00201911956.

Sumber dari: https://radarmalang.jawapos.com/pendidikan/26/09/2020/dosen-um-bantu-umkm-tempe-sanan-dengan-mesin-pemotong-multi-intake/