Cairkan Bantuan Operasional Kesetaraan
Cairkan Bantuan Operasional Kesetaraan, Surya 12 November 2017
Download Surya 12 November 2017
MALANG, SURYA – Menteri Pendidikan RI Prof Muhadjir Effendy menekankan agar tiga jenis pendidikan di Indonesia, yakni formal. Informal dan non formal harus saling mendukung. Hal itu dilakukan guna mendukung upaya pemerintah menggalakan pendidikan karakter.
Muhadjir mengatakan hal itu ketika menjadi pembicara di Gedung Sasana Krida Universitas Negeri Malang
dalam seminar nasional bertemakan Guru Pendidikan Non Formal dalam Mewujudkan Indonesia Cerdas dan Kompeten, Sabtu (11/11).
“Ketiganya bukan hal yang terpetak-pelak. Ketiganya harus saling mendukung. Karena itu program kekuatan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). maka Jangan dikavling,” ujarnva, Sabtu (11/11).
Untuk mendukung agar tiga jenis pendidikan berjalan berlringan. Muhadjir akan mencairkan dana Bantuan Operasional Kesetaraan. Namun Muhadjir tidak menyebutkan berapa besarannya dan pastinya dana bantuan itu dicairkan.
“Habis ini akan saya sahkan. Keseteraan akan mengambil alih mlsal ada anak yang tidak lulus SD atau SMP. kemudian dikembangkan pendidikan di tempat itu.” urainya.
Sistem Zonasi
Kemendikbud juga menerapkan sistem zonasi dalam pendidikan agar setiap anak bisa mengenyam pendidikan. Sistem zonasi ini. kata Muhadjir. untuk mengurangi
dominasi sekolah-sekolah favorit, Kedepannya. Muhadjir mengatakan tidak ada hanya ada satu atau dua sekolah favorit saja.”Semuanya harus favorit.” tegasnya.
Dengan adanya zonasi itu, maka penerimaan siswa tidak bersandar pada nilai atau prestasi yang diperoleh siswa. justru yang diutamakan adalah zonanya. Sekolah
juga dilarang menolak siswa yang berada dalam zonanya.
Dengan adanya sistem tersebut. Muhadjir berharap ada tidak ada sekolah yang memiliki dominasi terhadap anak-anak pintar semata. Justru, anak yang pintar
dan tidak harus bersama-sama.
“Sekarang semua siswa harus diterima. Yang pinter dan tidak pinter hams bersama-sama. Setiap anak itu unik. jadi punya kelebihan masing-masing,” paparnya (bni)
