Blended Learning Solusi Pembelajaran Pandemi

UM Kukuhkan 4 Guru Besar

Malang, SERU.co.id – Wabah pandemi covid-19 telah merubah model pembelajaran. Jika sebelumnya guru terkesan sebagai buku yang berbicara. Kini guru dituntut harus lebih kreatif dalam pembelajaran daring. Tak hanya menyajikan tulisan dan lisan, namun juga audio visual dalam beragam wadah agar lebih interaktif.

“Salah satu solusinya, pembelajaran blended yaitu campuran online dan offline yang diikuti pembelajaran berbasis web, game edukasi dan media sosial. Sehingga mampu meningkatkan keterampilan teknis dan kerja antara guru dan siswa,” ungkap Prof Dr Ir Syaad Patmanthara MPd, salah satu guru besar yang dikukuhkan oleh Universitas Negeri Malang (UM), di Graha Cakrawala UM, Kamis (19/11/2020).

Menurut Prof Syaad, seluruh dunia dituntut pembelajaran daring melalui teknologi informasi. Mau tak mau SDM dituntut menguasai perubahan teknologi sebagai percepatan transformasi. Dalam hal ini, guru dituntut lebih inovatif dan kreatif dalam menyajikan konten pembelajaran. Maka siswa akan linier menyerap pembelajaran yang mengasyikkan.

“Seorang yang pintar dalam materi dan teknik ketrampilan, kadang komunikasinya rendah. Maka keterampilan teknis dan kerja harus beriringan. Sehingga akan menyelamatkan siswa dari bahaya inkompetensi akibat darurat berkepanjangan,” seru guru besar bidang Teknologi Pembelajaran Teknik Informatika ini.

(ki-ka) Prof Dr Ir Syaad Patmanthara MPd, Prof Dr Purnomo ST MPd, Prof Dr Andoko ST MT, dan Prof Ir Arif Afandi ST MT PhD

(ki-ka) Prof Dr Ir Syaad Patmanthara MPd, Prof Dr Purnomo ST MPd, Prof Dr Andoko ST MT, dan Prof Ir Arif Afandi ST MT PhD. (ist)

Selain Prof Syaad, UM juga mengukuhkan tiga guru besar (gubes) dari Fakultas Teknik (FT) lainnya. Yaitu Prof Dr Purnomo ST MPd, sebagai gubes bidang Pendidikan Teknologi dan Kejuruan; Prof Dr Andoko ST MT, sebagai gubes bidang Mekanika Kekuatan Material; dan Prof Ir Arif Afandi ST MT PhD, sebagai gubes bidang Teknik Tenaga Listrik.

Sementara itu, Prof Dr Purnomo ST MPd, menganalisa permintaan dan ketersediaan guru SMK atas kebijakan pemerintah atas proporsi SMK : SMA = 67 : 33. Sehingga mengakibatkan kekurangan ketersediaan guru produktif di SMK. Selain kurang meratanya guru produktif, dimana di daerah kekurangan, namun di kota meluber.

Baca juga:   Polinema Fasilitasi MoU 5 Afilisiasi Vokasi dan 3 Mitra Industri

“Solusinya dengan pelatihan guru in on in/program keahlian ganda di LPTK. Jika permintaan dan persediaan guru terpenuhi dan merata, maka lulusan SMK akan mudah mendapatkan pekerjaan sesuai kompetensi,” beber Prof Purnomo, yang berharap ada kerjasama antara LPTK, Dinas Pendidikan dan perguruan tinggi untuk memenuhi kebutuhan guru produktif.

Keempat guru besar dengan buku pidato pengukuhan

Keempat guru besar dengan buku pidato pengukuhan. (rhd)

 

Sementara dari sisi teknis, Prof Dr Andoko ST MT, membedah Fatique Failure menjadi penyebab utama kegagalan material pada konstruksi. Dengan mendeteksi usia fetik pada struktur komponen mesin atau benda bergerak. Melalui 3 pendekatan desain, yaitu stress-life, strain-life dan fracture mechanics.

“Fracture mechanics memperhitungkan faktor kecacatan, baik dari pabrikasi, desain, dan lainnya. Desain yang mengedepankan cacat menjadi keunggulan. Akurasinya cukup tinggi,” ungkap Prof Andoko, sembari menambahkan teknik ini sebagai rujukan Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) dalam menyelidiki suatu kecelakaan.

Sedangkan Prof Ir Arif Afandi ST MT PhD,  mengenalkan temuan konsep Nusantara Power Grid. Sebagai inovasi pengiriman/jalur ekspres kelistrikan ke seluruh pulau di Indonesia. Seperti Palapa Ring, jalur tol laut, yang dapat terdistribusikan hingga mensuport seluruh wilayah di Indonesia.

“Melalui konsep Nusantara Power Grid, suatu daerah yang habis atau kekurangan energi, dapat diback up daerah lain. Stok energi terwujud.

Sumber| https://seru.co.id/blended-learning-solusi-pembelajaran-pandemi/