Aliansi Mahasiswa UM Suarakan Tuntutan Di Hardiknas

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Aliansi Mahasiswa UM (Universitas Negeri Malang) beraksi di depan Graha Rektorat saat perayaan Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional), Kamis (2/5/2019).

Mereka membawa sejumlah tulisan yang mengungkapkan tuntutan mereka.

Seperti Wedding University, UM Kampus Inklusi, Sampai Kapan Jadi Opini, Selamat Ulang Tahun Ki Hajar Dewantoro, UKT Tinggi, AC Mati, Apa Kabar Statuta UM.

Dari orator aksi, selain menyuarakan persoalan di UM, juga menyoroti kesejahteraan guru.

“Dukung guru-guru honorer mendapatkan haknya. Sebab tak memikitkan keluarganya,” teriak orator.

Saat berdemo, lima perwakilan mahasiswa diterima Wakil Rektor III Dr Muarifin MPd.

“Semoga apa yang kita suarakan bisa didengar rektor,” ujar orator.

Sambil menunggu pejabat UM turun menemui mereka, mahasiswa menyajikan aksi teatrikal terkait pendidikan dan pembacaan puisi.

“Turun..turun. Percuma orasi, teatrikal tapk gak dianggap. Kita tunggu. Kalau mereka tidak turun, padahal lift sudah disediaakan,” kata orator.

Dalam aksi itu juga ada keranda yang dibawa para mahasiswa dan diletakkan di teras Graha Rektorat dan ada kegiatan tabur bunga.

Setelah menunggu sekian lama, WR 3 menemui para pendemo disertai lima perwakilan mahasiswa.

Korlap aksi, Yoga Abi Zakaria menyebutkan ada sejumlah tuntutan mahasiswa.

“Ada enam tuntutan,” jelas Yoga pada para wartawan.

Antara lain mendesak UM untu turut aktif mengawal pendidikan nasional  karena kampus UM adalah kampus pendidikan.

Kedua, mendukung kampus UM menjadi kampus inklusi, melakukan klarifikasi atas statuta UM dan menetapkan aturan tentang transparansi mengenai UKT (Uang Kuliah Tunggal).

Soal kampus inklusi, kata Yoga, dikatakan UM kurang maksimal.

Karena mahasiswa disabilitas belum terfasilitasi.

“Sebagaimana disampaikan Pak WR 3, gedung-gedung UM masih banyak yang lama.”

“Maka harus ada perbaikan agar teman-teman disabilitas terfasilitasi,” kata Yoga.

Muarifin saat menjelaskan ke mahasiswa soal fasilitas buat disabilitas mengakui masih ads kekurangan terutama di gedung-gedung perkuliahan lama.

“Kalau di gedung baru sudah terfasilitasi,” jelasnya pada mahasiswa.

Tentang aksi demo mahasiswa ia membolehkan penyampaian aspirasi saat ada momentum asal tidak anarkis.

“Jika ada permasalahan, tolong dikomunikasikan. Termasuk soal UKT ke bidang II (WR 2),” kata WR 3.

Isu-isu menarik yang disampaikan mahasiswa akan dirapimkan.

Dikatakan, penetapan UKT mahasiswa sudah ada komponen-komponennya.

Karena itu tiap mahasiswa bisa berbeda UKT karena kondisi tiap mahaiswa berbeda satu sama lain.

“Penilaian acuannya normatif,” jawabnya.

 

Sumber dari: http://suryamalang.tribunnews.com/2019/05/02/aliansi-mahasiswa-um-suarakan-tuntutan-di-hardiknas

Leave a Reply

Your email address will not be published.