9 Tim PKM Universitas Negeri Malang (UM) Lolos ke Pimnas di Udayana, Bali

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Sembilan tim PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) Universitas Negeri Malang (UM) lolos di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke 32 di Universitas Udayana Bali pada 27-31 Agustus 2019.

Saat ini mereka sedang memasuki tahap pemantapan pertama yaitu menyelesaikan laporan dan produknya untuk pertanggungjawaban di pimnas berlokasi di sebuah rumah dinas UM.

“Setelah ini selesai, baru pemantapan kedua untuk menggembleng mentalnya selama tiga hari di sebuah hotel,” jelas Dr Heny Kusdyanti SPd MM, Koordinator Tim Penalaran Mahasiswa UM pada suryamalang.com, Kamis (8/8/2019). Sebelumnya ada 36 tim PKM UM yang lolos pendanaan Kemenristekdikti. “Dari 36 tim menjadi sembilan yang lolos di pimnas ini sudah ada kenaikkan 50 persen dari pimnas tahun lalu,” kata Heny.

Sylvianita Widyawati//Nilnaa A Brilliarahma, mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) dengan aplikasi dan buku cerita berbahasa Inggris dan Indonesia berjudul Lala dan Lolo sebagai media pembelajaran yang lolos ke pimnas ke 32 di Universitas Udayana Bali, Kamis (8/8/2019). 

Dikatakan, dari Ditjen Belmawa Kemenristekdikti melakukan pemerataan sehingga PTS pun dapat semua. Dari data yang diperoleh suryamalang.com, tim PKM yang terbanyak lolos adalah UGM Jogjakarta sebanyak 25 tim. Kemudian IPB dan ITS ada 23 tim dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ada 22 tim PKM. Total ada 70 PTN dan 56 PTS yang akan berlaga di pimnas dengan 460 judul karya ilmiah.

Menurut Heny, sembilan tim yang ke pimnas ini berkualitas. “Mudah-mudahan dapat emas di presentasi,” jelas wanita berkacamata ini. Dari sembilan tim PKM itu ada satu tim menyajikan media pembelajaran bahasa Inggris berbunyi dengan tokoh cerita Lala dan Lolo. Tokoh ini dideskripsikan sebagai anak kembar cowok cewek usia TK. “Ini buku cerita bahasa Inggris buat anak pra sekolah,” jelas Hafizah Islami Rahmadina, anggota tim pada suryamalang.com, Kamis (8/8/2019).

Idenya adalah keprihatinan pada kemampuan Bahasa Inggris yang kurang bagi anak Indonesia. Padahal sudah diajarkan sejak SD sampai perguruan tinggi. “Ternyata setelah dilakukan penelitian karena saat usia pra sekolah tidak ada Bahasa Inggris,” kata mahaswa Fakultas Ekonomi ini. Padahal memori anak saat usia pra sekolah sangat bagus. Dikatakan, penggunaan bukunya dengan menggunakan scan. Maka isinya akan mengunduh ke aplikasi. Sehingga selain membaca, juga bisa mendengarkan ceritanya.

Juga ada kamus kecil dan permainan. Mereka ikut PKM Kewirausahaan. Buku mereka sudah terjual ke personal dan ke sekolah-sekolah secara partai sebagai buku pendamping.

“Kami juga melakukan validasi ke pakar apakah buku ini sudah sesuai untuk anak pra sekolah,” jelas Nilnaa A Brilliarahma, anggota tim. Dikatakan mahasiswa DKV Fakultas Sastra ini, sebelum menyusun buku ini juga riset dulu ke kurikulum pra sekolah.

“Pasca pimnas nanti, kami ingin meneruskan program ini. Ada 16 cerita yang kami sudah siap dan mengacu pada tema kurikulum di pra sekolah,” tambah Hafizah. Selain mereka, tiga anggota lainnya adalah Alif Hanifatur Rosyidah (Fakultas Sastra), Indra Nurdien Hakim dan Rifki Fajar Fitrianto dari Fakultas Teknik.